SURABAYA, BANGSAONLINE.com - DPRD Jawa Timur mendorong rasio elektrifikasi (RE) di Jatim tahun ini mencapai 100 persen. Itu artinya, seluruh rumah tangga di wilayah di Jatim sudah teraliri listrik. Pernyataan itu disampaikan Anggota Komisi D DPRD Jatim, Deni Prasetya.
Menurut Deni, bila mengacu data terakhir, RE di Jatim telah mencapai 98,89 persen. Berarti tinggal 1,11 persen lagi wilayah yang belum teraliri listrik. Secara umum, wilayah yang belum teraliri listrik itu karena kendala geografis, contohnya Kepulauan Sumenep yang sulit diakses dari daratan dan terdiri dari sejumlah pulau-pulau kecil.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
"Saya kira PLN bersama Dinas ESDM Jatim bisa menggunakan energi alternatif atau energi terbarukan untuk ketersediaan listrik di daerah terpencil, contohnya dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang bersumber dari sinar matahari," terang Anggota Fraksi NasDem DPRD Jatim itu, Selasa (2/2/2021).
Deni melanjutkan, untuk wilayah daratan yang belum teraliri listrik di Jatim, pihaknya berharap Pembangkit Jawa Bali (PJB) untuk meningkatkan pemasangan sambungan secara gratis untuk rumah tangga yang tergolong miskin. Alokasi anggarannya bisa diambil dari program CSR BUMN tersebut, dan BUMN lain yang memiliki kepedulian.
Politikus Muda NasDem ini yakin, ketersediaan listrik akan mendongkrak perekonomian di wilayah bersangkutan. Sebab, listrik tidak hanya sumber penerangan bagi masyarakat tapi juga sumber kehidupan.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
"Soal ketersediaan listrik ini adalah persoalan bersama, bukan hanya pemerintah baik pusat maupun daerah. Tapi juga ada tanggung jawab BUMN, bahkan swasta melalui program CSR," imbuh Deni.
Politikus asal Jember ini mengapresiasi komitmen Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah yang terus meningkatkan rasio elektrifikasi di Jatim. Di antaranya dengan membangun satu pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dan delapan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kepulauan Sumenep.
"Saya kira Pemprov Jatim juga membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat untuk memenuhi ketersediaan listrik. Apalagi kalau melihat tingkat kesulitan geografis provinsi sebesar Jatim," pungkas Kader Ansor ini.
Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ
Dikutip dari konferensi pers akhir tahun 2020 yang dilaksanakan PLN UID Jatim secara daring, selama tahun 2020 meskipun dalam kondisi pandemi yang berdampak pada seluruh sektor, di Jawa Timur PLN mencapai rasio elektrifikasi 98,89%, sedangkan target pada tahun 2021 adalah 100%. (mdr/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News