PAMEKASAN (BangsaOnline) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pamekasan, mengklaim berhasil kurangi perbuatan mesum dan pekerja seks komersial (PSK) di kota.
"Menurut saya keberadaan PSK menurun. Kalau ada laporkan, mungkin di luar pantauan kami, sekarang berkurang jauh kan," kata Didik Hariadi, Kepala Satpol-PP Pamekasan, Jumat (13/02).
Baca Juga: Kabar Dugaan Penyekapan 12 PSK di Surabaya oleh Mucikari, Warga Ungkap soal Hutang hingga Preman
Selain mengurangi jumlah PSK yang beroperasi di Pamekasan, pihaknya juga mengaku mengurangi perbuatan mesum yang biasa dilakukan pasangan muda-mudi di sejumlah tempat terbuka. Seperti di lapangan Pendopo Bupati, dan sejumlah tempat lainnya.
"Kami pasang papan yang diberi Dishub dan kita juga gencar lakukan sweeping kepada anak-anak itu. Ya ini kan sudah jauh menurun. Fear kalau memang ada satu dua, ya kita kecolongan atau bagaimana. Tapi kita tetap berupaya semaksimal mungkin (mengurangi tindakan amoral)," ungkapnya.
Selain itu, dalam upaya pencegahan tindakan tersebut khususnya di wilayah perkotaan. Pihaknya menerjunkan sejumlah personel ke area yang diduga menjadi tempat mangkal para PSK, berdasar usulan dari masyarakat. Sementara untuk wilayah kecamatan, dilakukan dengan kerjasama dengan pejabat tingkat kecamatan dan desa.
Baca Juga: Pria Asal Bogor Dicokok Polisi di Sidoarjo Usai Pekerjakan 4 Anak di Bawah Umur sebagai PSK
Untuk diketahui, sejumlah PSK di Pamekasan biasa beroperasi di warung remang-ramang yang biasa dijadikan sebagai bisnis terselubung. Seperti di sejumlah warung di Jl Dirgahayu, di Jl Pintu Gerbang (kompleks Pasar 17 Agustus), dan sejumlah tempat lainnya.
Sementara untuk pasangan muda-mudi yang 'bermadu kasih', biasanya dilakukan di tempat-tempat terbuka. Di antaranya di lapangan Pendopo Ronggosukowati, area Monumen Arek Lancor, dan di taman sepanjang Jl Trunojoyo, tepatnya depan eks PJKA Pamekasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News