Dakwah di Lokalisasi, KH Khoiron Syu'aib: PSK itu Lugu, Awalnya Tak Mau Layani Seks Laki-laki, Tapi

Dakwah di Lokalisasi, KH Khoiron Syu Drs KH Khoiron Syu’aib (kanan, pakai jas) muballigh alumnus Pesantren Tebuireng yang aktif dakwah di tempat lokalisasi saat persiapan rekaman podcast bangsaonline bersama M. Mas'ud Adnan, di ruang Podcast di kantor HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE Jalan Cipta Menanggal Surabaya. Foto: bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com-Drs KH Khoiron Syu’aib, muballigh yang tinggal di kawasan Bangunsari Surabaya ini memang punya pengalaman panjang mengentas para pekerja seks komersial (PSK) dan . Bersama istrinya ia mengajar ngaji para WTS dan berusaha menyadarkan mereka agar menjadi orang baik-baik dan kembali ke kampung halamannya.

Menurut Kiai Khoiron, para WTS itu berasal dari berbagai daerah yang sangat lugu. Mereka awalnya tak ada niatan untuk bekerja sebagai penjaja seks atau pelacur. Perempuan-perempuan desa itu datang ke Surabaya untuk mencari pekerjaan. Tapi ketika sampai di terminal di Surabaya biasanya ada orang mendekati mereka menawarkan pekerjaan. Tentu saja mereka mau. Mereka pun di bawa ke tempat lokalisasi.

Baca Juga: Kabar Dugaan Penyekapan 12 PSK di Surabaya oleh Mucikari, Warga Ungkap soal Hutang hingga Preman

“Awalnya mereka dipekerjakan sebagai pembantu, bersih-bersih, menyuguhkan kopi dan sebagainya,” tutur Kiai Khoiron Syu’aib kepada BANGSAONLINE.

Namun setelah sekian hari dan gadis desa atau janda desa itu mulai tampak kinclong si mulai menawarkan kepada para lelaki hidung belang.

“Awalnya mereka (perempuan desa) itu tak mau. Tapi gimana lagi hidup mereka sudah tergantung kepada para itu,” kata Kiai Khoiron yang tutur katanya sangat santun.

Baca Juga: Pria Asal Bogor Dicokok Polisi di Sidoarjo Usai Pekerjakan 4 Anak di Bawah Umur sebagai PSK

Mereka pun terpaksa melayani para lelaki hidup belang yang datang untuk melampiaskan hasrat seksualnya.

“Jadi mereka sebenarnya lugu, tak mau bekerja sebagai PSK,” kata Kiai Khoiron yang alumnus Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur.

Tapi karena sudah terjerat dengan keadaan mereka pun terpaksa melayani seks para lelaki yang datang untuk mencari kesenangan sesaat.

Baca Juga: Santri Yatim Pesantren Tebuireng Jadi CEO Perusahaan Media

Penuturan Kiai Khoiron Syu’aib ini sangat menyentuh nurani. Untuk lengkapnya silakan tonton Podcast BANGSAONLINE di channel YouTube yang dipandu M. Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE. Jangan lupa subcribe dan komen ya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO