Kabar Dugaan Penyekapan 12 PSK di Surabaya oleh Mucikari, Warga Ungkap soal Hutang hingga Preman

Kabar Dugaan Penyekapan 12 PSK di Surabaya oleh Mucikari, Warga Ungkap soal Hutang hingga Preman Gapura kampung Sememi Jaya yang jadi lokasi dugaan penyekapan 12 wanita

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Seorang wanita inisial SM meminta tolong kepada Command Center 112 dan Polsek Benowo mengaku dirinya bersama temannya disekap dan dipekerjakan sebagai Pekerja Seks Komersial.

“Pak saya (SM) minta tolong dikeluarkan dari tempat ini, saya gak mau kerja pelacuran dan saya sudah berusaha keluar dari tempat ini akan tetapi semua pintu di kunci. Didalam sini saya bersama dua teman SA dan PR, minta tolong saya dikeluarin dari sini”, ucapnya dalam pesan suara WhatsApp.

Baca Juga: Kasus Pencabulan dan Prostitusi Siswi SMP di Surabaya, Diduga Lebih dari Satu Pelaku Terlibat

Tim gabungan Tiga Pilar Benowo langsung melakukan penyisirian. Petugas sempat mengalami kesulitan karena lokasi bergeser arah dan informasi yang diterima tidak akurat.

Upaya petugas membuahkan hasil, 12 wanita berhasil dievakuasi dari sebuah rumah kosong bekas wisma lokalisasi , Sememi, Jumat (15/11/2024).

Hingga berita ini ditulis, pihak Polsek Benowo masih belum memberikan keterangan terkait dugaan penyekapan dan praktik prostitusi di kampung .

Baca Juga: Dilaporkan Hilang, Siswi SMP di Surabaya Dijual ke Hidung Belang

BANGSAONLINE mencoba menggali informasi di sekitar lokasi. Salah satu emak-emak M (40) warga gang II mengaku mengetahui adanya sejumlah wanita yang tinggal di bekas wisma itu.

“Kalau tentang itu ada (rumor), para pekerja wanita malam itu memang tinggal di situ tapi mereka itu numpang dan hutangnya banyak ke seseorang bos (mucikari). Sehingga para tidak boleh pindah tempat tinggal (kos/kontrak) sebelum hutangnya lunas. Mereka kan beli baju kosmetik dan kehidupan sehari hari hutang ke bosnya (mucikari). Itu katanya orang-orang loh mas,” ujar M.

Ketua RT setempat di lokasi kejadian Gang I mengaku mendengar kabar tersebut. Namun, dirinya menyebut tidak mendapat kabar dari pihak Kecamatan maupun Kelurahan

Baca Juga: Otak Penyekapan 12 Perempuan di Sememi Lolos, Penjaga Rumah Ditindak Tipiring

“Saya ada selentingan (dengar kabar) itu tapi hingga saat ini belum ada kabar dari Kecamatan sama Kelurahan untuk rapat bersama di balai RW. Biasanya bila ada suatu hal di wilayah RT saya, pasti kami diberitahu,” ujarnya, Jumat (15/11/2024).

Kampung dulunya terdapat lokalisasi bernama yang sudah eksis sejak tahun 1980an.

Pada tahun 2013 lokalisasi yang terletak di jalan gang 1,2 dan 3 sudah ditutup dan dibubarkan.

Baca Juga: Pria Asal Bogor Dicokok Polisi di Sidoarjo Usai Pekerjakan 4 Anak di Bawah Umur sebagai PSK

Namun, setelah sekian lama ditutup, praktik prostitusi masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi di sejumlah rumah bekas wisma.

Bangunan diduga sengaja dibiarkan tampak tidak terawat. Tetapi di dalamnya terdapat belasan kamar yang masih dipakai untuk melayani pria hidung belang.

“Memang tanpa dari depan tidak ada aktivitas, tapi bila di depan rumah itu ada orang laki laki duduk berarti rumah itu menyediakan . Kita kerap melakukan himbauan larangan namun disitu banyak preman preman, ini yang membuat kesulitan pihak warga setempat tuk membersihkan lokasasi,” tutup ketua RT. (rus/van)

Baca Juga: Polda Jatim Bongkar Praktik Prostitusi di Royal KTV

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO