TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pihak Polres Tuban melalui Polsek Jenu terus melakukan penjagaan serta kesiagaan di kampung miliarder Desa Sumurgeneng dan sekitarnya.
Langkah tersebut diambil pihak kepolisian setelah sebagian warga menerima ganti rugi pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan kilang Tuban.
Baca Juga: Diduga Gelapkan Uang Kerja Sama, Mantan Sekdes Sandingrowo Dilaporkan ke Polres Tuban
"Pastinya sejak terjadi pemberitaan viral tentang kampung miliader itu, kami melalui Polsek Jenu terus melakukan patroli di daerah rawan dan jam tertentu," kata Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono kepada BANGSAONLINE.com di mapolres setempat, Selasa (23/2).
Ia menjelaskan, mencuatnya pemberitaan kampung miliarder bisa menimbulkan tindakan kejahatan. Oleh sebab itu, kesiagaan sangat diperlukan dengan melibatkan semua unsur, termasuk dari pihak pemerintah desa (pemdes) dan warga setempat.
"Kami juga sudah mendapatkan laporan adanya warga luar kota yang sudah berkeliaran di sana. Karena itu kami minta seluruh elemen di desa miliarder harus waspada adanya tindakan kriminal. Seperti pencurian maupun penipuan," bebernya.
Baca Juga: Jelang Penetapan Tersangka Kasus Perusakan Pagar Warga Desa Mlangi, Pelapor Kembali Diperiksa
Apalagi, tambah kapolres kelahiran Kabupaten Ngawi ini, banyak warga yang membeli mobil dan belum punya tempat parkir. Untuk itu, ia menyarankan para warga agar saling menjaga satu sama lain.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak pemdes agar mendata setiap orang dari luar. Kalau bisa minta izin dulu ke pemdes sebelum orang luar itu menemui warga miliarder," imbaunya.
Sebelumnya, Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban mendadak menjadi kampung miliarder setelah ratusan Kepala Keluarga (KK) mendapatkan ganti rugi atas pembebasan lahan yang rata-rata mencapai belasan miliar. Lahan ratusan hektare itu diperuntukkan bagi keperluan pembangunan kilang minyak milik Pertamina yang bekerja sama dengan Rosneft Rusia. (gun/ian)
Baca Juga: Razia Balap Liar, 158 Motor Diamankan di Mapolres Tuban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News