"Pemkab akan mendukung penuh upaya Polda Jatim untuk menekan penyebaran Covid-19. Tentu ini sangat baik dan pastinya akan optimal dalam upaya penegakan disiplin protokol kesehatan yang baik dan benar di kalangan masyarakat," kata dia.
Banyuwangi, kata Mujiono, merupakan basis pesantren. Sehingga penerapan program ini sangat tepat untuk wilayah Banyuwangi.
"Sangat tepat untuk wilayah Banyuwangi. Apalagi selama ini Banyuwangi juga telah melibatkan ulama dan tokoh agama dalam upaya mencegah penyebaran covid di daerah. Tentu akan kita support penuh," pungkasnya.
Sementara itu, dalam pencanangan Gerakan Santri Bermasker secara virtual tersebut, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjabarkan, polisi di Jawa Timur menyerahkan 1 juta masker yang dibagi ke seluruh ponpes di Jatim.
"Program ini kami harapkan berjalan optimal seiring dengan pelaksanaan vaksinasi di daerah. Santri sehat, warga sehat, Indonesia sehat. Aparat kepolisian di Jawa Timur menyediakan 1 juta masker untuk dibagikan kepada para santri," ujarnya dalam pencanangan secara virtual itu.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, program Gerakan Santri Bermasker ini bersifat sangat penting mengingat jumlah santri di Jawa Timur cukup banyak. Diharapkan gerakan santri bermasker ini dapat dilaksanakan pada saat berada di pondok pesantren diiringi dengan penerapan protokol kesehatan covid 19 lainnya.
"Dimohon para kiai para sesepuh dan tokoh agama di wilayah manapun mari kita berdoa bersama agar pandemi ini segera berakhir. Semoga semua ikhtiar untuk mencegah penularan virus corona diridhoi Allah SWT, sehingga pandemi cepat berakhir," pungkasnya. (guh/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News