BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pandi (62), Warga Dusun Menjangan Kalung, Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar yang melakukan penganiayaan terhadap Riyanto (55), Warga Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari hingga meninggal dunia diduga mengalami depresi. Namun untuk memastikannya, hal ini masih akan dilakukan pemeriksaan mendalam kepada pelaku.
Sementara berdasarkan keterangan yang dirilis Polres Blitar, kejadian nahas yang menimpa Riyanto terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Saat korban menanyakan kunci motor kepada pelaku, tiba-tiba pelaku marah kepada korban dan memukulnya dengan menggunakan kayu balok. Kayu balok itu, mengenai kepala korban bagian belakang.
Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu
Selanjutnya, korban langsung tergeletak di dalam ruang dapur rumah pelaku, dengan kondisi mengeluarkan banyak darah dari kepala. "Korban merupakan tukang kuli bangunan yang mengerjakan bangunan rumah yang berada di depan rumah pelaku," ujar Kapolres Blitar AKBP Leonard M. Sinambela.
BACA JUGA: cekcok-masalah-kunci-motor-nyawa-%E2%80%8Bwarga-desa-slorok-blitar-melayang-akibat-dihantam-balok">Cekcok Masalah Kunci Motor, Nyawa Warga Desa Slorok Blitar Melayang Akibat Dihantam Balok
Saksi bernama Yeni yang merupakan tetangga pelaku melihat korban sudah tergeletak di dapur pelaku. Kemudian Yeni berteriak-teriak minta tolong kepada warga lainnya.
Warga lainnya kemudian berlari menuju lokasi dan segera mengamankan pelaku dengan mengikat tangan dan kaki pelaku dengan menggunakan tali tambang. "Kemudian warga lainnya melakukan pertolongan kepada korban dengan membawanya ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dengan mobil bak terbuka," imbuhnya.
Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar
"Kemudian pukul 11.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," pungkasnya.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan kayu balok sepanjang 1 meter dengan diameter 7x10 sentimeter. Kemudian sebuah panci berlumuran darah dan sepasang sandal jepit berlumuran darah. (ina/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News