PASURUAN, BANGSAONLNE.com - Lambannya penanganan jembatan penghubung di Dusun Payaman, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Pasuruan yang beberapa waktu lalu jebol akibat diterjang banjir, membuat setempat gerah. Warga akhirnya berinisiatif membangun jembatan darurat menggunakan bambu.
Pasalnya hingga saat ini belum ada tanda-tanda bahwa Pemkab Pasuruan melakukan pembenahan. Padahal, Sekda Kabupaten Pasuruan Anang Saiful Wijaya dan beberapa kepala OPD sempat meninjau ambrolnya jembatan tersebut.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Hal ini diungkapkan Kades Ngerong, H. Jemik Sadiman saat ditemui BANGSAONLINE.com. Ia mengatakan, jebolnya jembatan tersebut sangat berdampak terhadap aktivitas warga setempat. Sebab jembatan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat.
"Meraka yang hendak pergi ke sekolah, bekerja, melintas di sana. Tapi sekarang mereka harus putar balik cukup jauh. Kalau menggunakan roda dua memang tidak sulit karena banyak jalan alternatif, tapi kalau mobil susah mas," jelas Jemik.
Karena itu, pihaknya bersama masyarakat akhirnya bergotong-royong membangun jembatan darurat dari bambu. "Harapannya, masyarakat maupun anak-anak yang hendak ke sekolah tidak kesulitan," tukasnya.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Sementara Plt. Kepala BPBD Ridwan Haris saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Pemkab Pasuruan sudah mengajukan usulan anggaran ke pemerintah pusat untuk perbaikan insfrastruktur yang mengalami kerusakan akibat bencana.
"Karena kalau dibebankan dari dana BTT mungkin tidak bisa ditangani semuanya. Mudah-mudahan bisa segera dicairkan, agar penangan bisa cepat dilakukan," jelasnya. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News