TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Perjalanan hidup Doding Rachmadi, S.T., Wakil Ketua DPRD Trenggalek, layak dijadikan inspirasi bagi generasi muda saat ini. Sebelum sukses seperti sekarang ini, ia pernah mengalami pahitnya hidup, bahkan pernah mengamen.
Hal itu dirasakan Doding kalah masih menjadi mahasiswa Fakultas Teknik Industri di Universitas Kadiri (Unik) Kediri sekitar tahun 2001. Ia harus mengamen demi bisa makan. Sedangkan untuk biaya kuliah ditanggung orang tuanya.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda
"Ya terpaksa saya dan teman saya ngamen di terminal bus, ngamen di atas bus juga pernah," kenangnya sembari tertawa mengenang masa lalunya, Sabtu (6/3).
Semasa kuliah, Doding aktif di organisasi intra kampus dan ekstra kampus, yakni GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia). Bahkan ia pernah menjadi Presiden Mahasiswa.
"Di kampus itu kan ada ruangan untuk BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), nah di sana itu saya tinggal. Jadi sehari-hari ya kumpul dengan teman-teman mahasiswa dan berdiskusi," ujar Doding saat menceritakan kesehariannya saat menjadi mahasiswa.
Baca Juga: DPRD Trenggalek Terima Aspirasi Masyarakat Peduli Lingkungan
Begitu lulus, Doding ke Kabupaten Trenggalek untuk membentuk LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dengan nama Komunitas Studi Transparansi Anggaran. Selama aktif di LSM, Doding bersama rekan sejawatnya kerap menggelar unjuk rasa. Isu utama yang disuarakan adalah transparansi pemerintah.
Seperti yang dilakukan pada tahun 2008, ia menggelar demonstrasi menuntut transparansi perekrutan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di gedung DPRD Trenggalek.
Doding sendiri sudah aktif di dunia perpolitikan sejak tahun 2004. Saat itu ia tercatat sebagai anggota PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek. Setahun kemudian, Doding ditunjuk sebagai Sekretaris PAC (Pimpinan Anak Cabang) PDIP Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar
Doding kemudian memutuskan maju sebagai calon legislatif (caleg) di tahun 2009 melalui Dapil 4 yang meliputi kecamatan Karangan, Tugu, Suruh, dan Pule. Namun ia gagal melenggang ke DPRD karena hanya memperoleh 800 suara.
Namun ia tak menyerah. Doding maju lagi pada Pileg 2014 melalui dapil yang sama. Saat itu ia sudah menduduki jabatan sebagai Ketua PAC Kecamatan Karangan. Namun lagi-lagi Doding gagal melaju ke parlemen karena hanya memperoleh 3 ribu suara.
Meski dua kali gagal menjadi wakil rakyat, namun karier politik Doding justru melesat. Ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPC PDIP Trenggalek pada konfercab tahun 2015. Kiprah Doding selama menjabat ketua DPC cukup bersinar. Ia berhasil menyabet juara satu dalam hal pengelolaan administrasi dan organisasi terbaik se-Indonesia dari DPP PDI Perjuangan.
Baca Juga: Hearing Jalan Rusak Plumpit-Dongko, Wakil Ketua DPRD Pastikan Perbaikan Jalan Bulan Februari 2025
Doding akhirnya berhasil menjadi anggota DPRD Trenggalek di Pileg 2019, juga maju dari Dapil 4 (Karangan, Tugu, Suruh, dan Pule). "Alhamdullilah perjuangan saya berhasil dan saat itu saya memperoleh 7.800 suara," kata Doding.
Bahkan Doding dipercaya DPP PDI Perjuangan untuk menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Trenggalek. "Waktu itu ada tiga nama yang diusulkan untuk menjadi Wakil Ketua DPRD Trenggalek, yang pertama Guswanto, Pranoto, dan saya," terangnya.
Doding mengaku tidak pernah bermimpi atau berambisi untuk menduduki seluruh jabatan yang pernah ia jalani. "Jadi konsep saya itu, yang penting kita konsisten menjalankan amanah partai, karena kita ini petugas partai, itu saja," tukasnya. (man/rev)
Baca Juga: Populasi Sapi Nggalekan Hampir Punah, Komisi II Janji Perjuangkan Anggaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News