PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memimpin apel kerja bakti operasi got dan sungai, Minggu (7/3/2021). Kerja bakti itu untuk menabuh genderang perang terhadap sampah.
Usai memimpin apel, Bupati Sugiri Sancoko didampingi istri dan Wabup Lisdyarita bersama ribuan relawan terjun langsung berpencar ke titik lokasi pembersihan selokan dan sungai untuk membersihkan sampah dan sedimentasi.
Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari
Titik fokus pembersihan, di antaranya yaitu sungai dan selokan di Jalan Diponegoro, Alun-Alun Ponorogo, Jalan Asmorodono, Jalan Sumatra, Pertigaan Perum Savaba, Jalan Jaksa Agung, Jalan Bhayangkara, dan Jalan M.T. Haryono.
Dalam kegiatan tersebut, terdapat 20 grup relawan, 5 grup pecinta alam SMA, 10 organisasi massa, Dinas PUPR Ponorogo, dan Satpol PP Ponorogo.
Dengan mengenakan sandal jepit, Bupati Sugiri Sancoko yang terkenal sederhana dan dekat dengan rakyat itu turun langsung ke kawasan sungai di beberapa titik lokasi rawan banjir. "Saya memakai sandal jepit ini bukan untuk gaya-gayaan, tapi memang mau turun langsung ke sungai bersama para relawan," kata Bupati Sugiri Sancoko.
Baca Juga: Tinjau Banjir Ponorogo, Pj Gubernur Adhy Fokuskan Evakuasi Warga dan Perbaikan Tanggul Jebol
Dari aksi tersebut, pihaknya menemukan beberapa penyempitan sungai di beberapa titik karena pembuatan fondasi jembatan oleh warga yang menjorok ke sungai.
"Untuk sementara kita bersihkan dahulu endapan lumpur dan sampahnya, sehingga mengurangi potensi banjir. Untuk jangka selanjutnya akan kita pikirkan setelah melihat langsung permasalahannya di lapangan," terangnya.
Bupati Sugiri Sancoko menjelaskan, gerakan bersama relawan bersih-bersih lingkungan ini dalam rangka menabuh genderang perang terhadap sampah. "Harapannya, semangat gotong royong ini menjalar hingga ke desa-desa. Tumbuhnya kegotongroyongan di masyarakat akan mempercepat pembangunan di Ponorogo menuju Ponorogo Hebat," pungkasnya.
Baca Juga: Di Sanggar Kesenian Langen Kusumo Ponorogo, Khofifah Apresiasi Inovasi Pelestarian Reog
Sementara itu, Sumarno, relawan bersih-bersih yang juga pemburu barang antik asal Desa Sampung, Kecamatan Sampung ini mengaku sudah beberapa hari ini ikut bersih-bersih turun dan masuk selokan untuk membersihkan sedimentasi.
Keikutsertaannya, karena keikhlasannya demi membantu mewujudkan Ponorogo yang hebat dan bermartabat. "Saya itu orang Ponorogo, merasa memiliki dan mencintai Ponorogo," ujarnya.
Dia menerangkan, jika kegotongroyongan tumbuh dari sini kemudian merembet ke desa- desa, maka pembangunan Ponorogo akan melesat dan hebat. "Sejarah dan akar budaya kita adalah kegotongroyongan. Semoga ini tumbuh lagi dan kembali mengakar kuat sampai di pedesaan maupun perkotaan," tukasnya. (nov/zar)
Baca Juga: Kalaksa BPBD Jatim Resmikan Rekonstruksi Jembatan Terdampak Bencana di Kabupaten Ponorogo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News