Harga Melambung Tinggi, Bupati Kediri Ikut Jualan Cabai

Harga Melambung Tinggi, Bupati Kediri Ikut Jualan Cabai Mas Bup Dhito ikut melayani pembeli cabai saat operasi pasar di halaman Dinkop dan UMKM. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Hanindhito Himawan Pramana ikut melayani pembeli cabai, saat digelar oleh Dinas Perdagangan Kabupaten di Halaman Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten , Jumat (12/3) pagi.

Mas Bup Dhito, demikian sapaan akrab bupati termuda se-Indonesia itu, dengan telaten melayani pembeli cabai yang untuk sementara dikhususkan pelaku UMKM dan pelaku usaha lain karena paling terkena dampak melambungnya harga cabai. Diketahui, saat ini harga cabai tembus Rp 125 ribu/kg.

Mas Bup Dhito menjelaskan, kegiatan cabai perdana ini bertujuan untuk menyelamatkan pedagang dan pelaku UMKM yang terdampak dengan kenaikan harga cabai. Operasi pasar ini tentunya tidak mungkin bisa menekan harga cabai yang kemungkinan masih ada tren kenaikan sampai bulan April 2021 nanti.

"Operasi pasar cabai ini digelar dengan tujuan agar mereka para pedagang makanan dan pelaku UMKM masih tetap bisa berjualan dan mendapatkan keuntungan," ujar Mas Bup Dhito, Jum'at (12/3).

Mas Bup Dhito mengungkapkan, dalam ini pihaknya menjual cabai kepada masyarakat dengan harga Rp 50 ribu per kilogram. Dengan demikian, ada selisih harga Rp 40-50 ribu per kilogram dibanding harga pasaran.

"Operasi pasar kali ini, sistemnya adalah satu hari sebelum operasi kita bagikan kupon kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan pedagang serta warung untuk bisa mendapat harga cabai yang murah. Masyarakat umum kita batasi maksimal bisa membeli cabai 1 kilogram dengan harga Rp 50 ribu dan untuk pelaku UMKM kalau kebutuhan urgent sekali bisa kita berikan 8 kilogram," terang Mas Bup Dhito.

Menurut Mas Bup Dhito, pihaknya juga sudah mengantisipasi agar ini tidak diikuti tengkulak atau pedagang lain yang bertujuan menjual kembali cabai yang dibeli tersebut.

"Untuk pasokan cabai kali ini dengan mendatangkan cabai dari petani kita sendiri, dari wilayah Kecamatan Puncu dan Kunjang," pungkas Mas Bup Dhito.

Sementara itu, Siti Fatimah, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, mengaku senang dengan adanya cabai ini. Apalagi dengan harga hanya Rp 50 ribu per kg.

"Saya harap cabai ini tidak sekali ini saja. Bila perlu dilakukan setiap hari, agar masyarakat khususnya pelaku UMKM seperti saya ini bisa terbantu," kata Siti yang mengaku punya usaha UMKM membuat sambel pecel ini. (adv/kominfo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tim BPK Wilayah XI Teliti Tugu Tapal Batas di Kediri, Diduga dari Abad ke-13 ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO