Budi Daya Ikan Betta di Kediri Tak Terpengaruh Pandemi

Budi Daya Ikan Betta di Kediri Tak Terpengaruh Pandemi Yusuf Saputro, Ketua Kediri Betta Club (KBC) ketika berada di arena kontes ikan betta. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih berlangsung ternyata tidak berpengaruh dengan keberadaan atau cupang di . Justru di tengah pandemi ini, harga malah cenderung naik, karena banyak diburu pecintanya untuk dikoleksi.

Bahkan ketika digelar kontes , penggemar ikan imut ini banyak yang ikut. Pada saat masa pandemi ini, setidaknya sudah ada 2 kontes digelar oleh komunitas pecinta di .

Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum

Menjelang akhir tahun 2020 lalu, penggemar yang tergabung dalam Betta Club (KBC) telah menggelar kontes tingkat Nasional di Covention Hall SLG yang dihadiri peserta tidak hanya dari saja, tetapi juga datang dari Batam, Jakarta, Lampung, Bogor, dan Kota-kota di Pulau Jawa lainnya.

Kontes berikutnya adalah kontes yang bertajuk "Pare Betta Contest’ di Holiday Café di Jalan Cokroaminoto Desa Tulungrejo Kecamatan Pare, Kabupaten , Minggu (14/3/2021) lalu. Kontes yang dihadiri oleh Bupati Hanindhito Himawan Pramana ini diikuti sekitar 600 lebih peserta.

Mas Bup Dhito, sapaan akrab bupati termuda di Indonesia itu menyambut baik kegiatan kontes tersebut. “Harapannya terus berkelanjutan dan muncul genetik-genetik cupang baru,” ungkap Mas Dhito.

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

Jika berkelanjutan, tambah Mas Dhito, nantinya kontes semacam ini mampu menembus skala nasional maupun internasional. Bahkan ia mengaku telah berdiskusi dengan Plt Kepala Dinas Perikanan, Nur Hafidz, untuk menggelar kontes yang lebih besar dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang direncanakan setelah lebaran, yakni pada bulan Juni. 

Sementara Yusuf Saputro, Ketua Betta Club (KBC) menjelaskan, bahwa permintaan di masa pandemi ini justru meningkat dan harganya pun cenderung naik. Menurut Yusuf, di awal pandemi bulan Maret 2020 lalu, permintaan memang sedikit menurun. Tapi sejak bulan Agustus 2020 lalu, sudah mulai ada peningkatan permintaan sampai sekarang ini.

"Untuk sentra di Kabupaten ada di wilayah Ngadiluwih, Ngasem, Kandat, dan Pare. Sedangkan di Kota ada Kecamatan Pesantren," kata Yusuf, Minggu (21/3). (uji/rev)

Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO