KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menghadiri acara tasyakuran Gedung BLKK (Balai Latihan Kerja Komunitas) Desain Mode dan Tekstil (Tata Busana) di Pondok Pesantren Hidayatul Muta’allimin, Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Senin (22/3) lalu.
Gedung BLKK yang dibangun dalam kurun waktu 120 hari ini diharapkan bisa menghasilkan produk-produk yang bisa dipasarkan dan diterima masyarakat. Ia mengatakan, BLKK ini juga sesuai dengan program Gubernur Jawa Timur, One Pesantren One Product (OPOP). Ke depan, ia akan meminta Dinas Koperasi dan UMKM untuk mendampingi pelatihan.
Baca Juga: Tanggulangi Banjir di Banyakan dan Grogol, DPUPR Kabupaten Kediri Normalisasi Sungai
“Jangan sampai BLKK sudah jadi tetapi produknya tidak ada, itu akan sia-sia nanti. Jadi saya harapkan betul harus ada satu produk yang bisa dijual di masyarakat Kabupaten Kediri. Ini butuh proses waktu terlebih dahulu. Nanti mereknya dipatenkan, legalitas harus jelas, nanti pemkab pasti mendukung,” kata Mas Bup Dhito, sapaan akrab bupati termuda di Indonesia itu.
Mas Bup Dhito juga mengapresiasi PP Hidayatul Muta’allimin yang melakukan suatu hal untuk modernisasi pondok. Di mana para santri tidak hanya mempelajari ilmu keagamaan saja, tetapi juga mendapat keterampilan sebagai bekal saat keluar dari pondok pesantren nantinya.
Sementara itu, Pengasuh PP Hidayatul Muta’allimin Mahfudh, M.Pd.I, mengucap syukur karena pondoknya mendapatkan bantuan pemerintah berupa gedung BLKK. Dari 1.000 kuota pesantren di tahun 2020, PP Hidayatul Muta’allimin termasuk di dalamnya.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
Sebagai informasi, BLK Komunitas merupakan terobosan Presiden yang telah dimulai dari tahun 2017. Program ini merupakan upaya penyebaran lembaga pelatihan kerja agar dapat diakses oleh masyarakat luas. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News