SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan akan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) IX PPP Jawa Timur di Surabaya pada 7 - 8 April 2021.
Dalam muswil tersebut akan ada sejumlah agenda, salah satunya pemilihan ketua DPW PPP Jatim untuk 5 tahun ke depan. Sejumlah kader disebut layak menjadi calon ketua DPW PPP Jatim. Mereka di antaranya, Musyaffa Noer (Ketua DPW PPP Jatim dua periode), Ra Latief Imron (Bupati Bangkalan), Hj. Mundjidah Wahab (Bupati Jombang) dan H. Rofik (Bendahara Fraksi PPP Jatim).
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
"Saya kira nama-nama itulah yang berpeluang memimpin PPP di Jawa Timur untuk 5 tahun ke depan," tutur Baihaki Sirajt, CEO Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Jumat (26/3/2021).
Baihaki melanjutkan, meski masih memiliki dukungan yang kuat, namun Musyaffa Noer terganjal Peraturan Organisasi (PO) tentang pelaksanaan muswil. Terutama pada pasal 5 ayat 11 huruf g tentang formatur yang melarang calon yang sudah dua kali menjabat dua periode berturut-turut atau tidak berturut untuk jabatan yang sama di wilayah tersebut atau wilayah lainnya.
Padahal lanjut Baihaki, Musyaffa telah dua kali berturut-turut menjabat sebagai ketua DPW PPP Jatim, karena itu peluangnya tertutup untuk bisa kembali memimpin DPW PPP Jatim. Apalagi yang bersangkutan saat ini sudah naik level sebagai wakil ketua umum DPP PPP.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
"Sebenarnya ada diskresi bagi Musyaffa untuk bisa tetap dicalonkan sebagai ketua DPW, yakni pasal 5 ayat 11 huruf h. Namun syarat-syaratnya sulit dipenuhi dalam waktu dekat," sebut Baihaki.
Sementara calon lainnya dinilai Baihaki punya kans untuk melanjutlan estafet kepemimpinan Musyaffa Noer. Contohnya, Ra Latief, Bupati Bangkalan yang masih muda dan keturunan ulama besar Syeikhona Kholil. Ia memiliki modal politik dan modal sosial yang besar.
Selain itu, ada Mundjidah Wahab, Bupati Jombang yang juga cucu pendiri NU, KH. Wahab Chasbullah. Menurut Baihaki, Mundjidah bisa dibilang adalah simbol NU di PPP. Namun secara usia sudah tergolong sepuh.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Sedangkan Haji Rofik adalah sosok petarung di PPP. Ia kenyang pengalaman berkompetisi, baik di ajang pilkada maupun pemilu legislatif. Rofik juga tercatat pernah menjadi ketua PCNU Lumajang.
"Ra Latief, Bu Mun, dan Haji Rofik punya kelebihan masing-masing. Mereka punya modal untuk membesarkan PPP di Jawa Timur," pungkasnya. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News