GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Gresik menggelar rapat kerja (Raker) II di Masjid Inabah Kompleks Kantor Bupati Gresik, Jalan Dr. Wahidin SH, Kebomas, Minggu (28/3/2021).
Dalam raker tersebut, juga dilakukan launching 3 program dari 9 program unggulan yang diusung kepengurusan DMI Gresik. Yakni, pertama, program pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca Juga: Masjid Miftahul Huda Polres Ngawi Raih Juara II dalam Penghargaan DMI
"Program ini kerja sama dengan Perguruan Tinggi Stiesia Surabaya sebagai pendamping pelatihan yang MoU-nya sudah berjalan setahun," kata Ketua DMI Kabupaten Gresik Zainal Abidin, didampingi Sekretaris Abdullah Farih kepada BANGSAONLINE.com.
Program itu bertujuan memberikan penguatan terhadap UMKM di lingkungan masjid. Sebagai pelaksana adalah BKKM (Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid-Dewan Masjid Indonesia).
Selain bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia), program ini juga berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan di Gresik.
Baca Juga: Serahkan Penghargaan di Masjid Award 2024, Pj Gubernur Jatim: Kepedulian untuk Imam dan Marbot
"Nanti ada pemberdayaan ekonomi di sekitar masjid, sehingga nanti jemaah masjid ekonominya meningkat. Nantinya pihak perguruan tinggi akan melakukan pendampingan hingga penyertaan modal," terangnya.
Kemudian, program kedua adalah pengeboran sumur masjid. Tahap awal ada 5 sumur masjid yang dibor kerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, yakni 3 masjid di Kecamatan Kedamean, 1 masjid di Kecamatan Balongpanggang, dan 1 masjid di Kecamatan Cerne.
"Selanjutnya, akan bergulir ke pendaftaran masjid berikutnya, dari total masjid se-Kabupaten Gresik sebanyak 1.217 masjid," terangnya.
Baca Juga: DMI Jatim Gelar Penganugerahan Masjid Award 2024
Zainal mengungkapkan, DPUTR baru bisa merealisaisikan 5 pengeboran sumur masjid karena keterbatasan anggaran.
Selanjutnya, program ketiga adalah program lingkungan masjid atau pertanian masjid dengan sistem hidroponik yang bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik. "Kalau di desa ada ekowisata, ini ekomasjid bekerja sama dengan Petrokimia Gresik. Khususnya dari Tim Masjid Nurul Jannah Petrokimia," bebernya.
Dalam program ekomasjid atau masjid ramah lingkungan ini, pertanian hidroponik yang diterapkan akan memanfaatkan sisa air wudlu. "Masjid ramah lingkungan ada hidropinik, memanfaatkan air wudlu, disama' jadi sumber pertanian hidroponik di lingkungan masjid. Salah satu masjid yang sudah melakukan ini adalah masjid di Petrokimia Gresik," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Empat Masjid dan Satu Musala Gresik Lolos Verifikasi Lomba DMI Jatim Award 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News