BLITAR, BANGSAONLINE.com - Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terjadi di wilayah Kabupaten Blitar. Berdasarkan rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada bulan April 2021 diramalkan cuaca ekstrem masih akan melanda beberapa daerah di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Blitar. Dengan kondisi ini, masyarakat Kabupaten Blitar diminta untuk waspada.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Achmad Cholik mengatakan, peluang cuaca ekstrem yang dimaksud adalah terjadinya hujan deras bercampur angin kencang selama 30 hari di bulan April. Cuaca ekstrem hujan dan angin kencang biasanya berdampak pada terjadinya pohon tumbang, tanah longsor, maupun banjir.
Baca Juga: Waspada Banjir Rob, BMKG Prediksi Jumat 15 November Perairan Jatim Diguyur Hujan
"Kami minta masyarakat tetap berhati-hati dan waspada, karena peningkatan curah hujan datangnya secara tiba-tiba, maka perlu diwaspadai supaya tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Bencana tidak bisa kita hindari, namun kita bisa meminimalisir jatuhnya korban jiwa jika kita waspada," ujar Cholik, Senin (5/4/2021).
BPBD Kabupaten Blitar memberi perhatian khusus kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
Selain potensi hujan angin, warga yang tinggal di lereng - perbukitan, di pinggir sungai, juga diminta agar waspada terutama pada saat di wilayah mereka hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama. Mereka diminta untuk mengungsi sementara ke lokasi yang relatif aman. Antisipasi ini, penting untuk menghindari dampak korban jiwa dari potensi bencana tanah longsor maupun banjir.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Kalau dari kami personel dan peralatan serta kendaraan selalu siap dan terus standby. Kami juga berkali-kali mengingatkan dan meminta kesiapan masyarakat agar terus waspada. Yang punya pohon besar agar dipangkas karena bahaya kalau hujan angin, apalagi lokasinya dekat rumah. Kemudian masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seperti longsor harus bisa waspada sendiri. Harus tahu jalur evakuasi, tahu apa yang harus diselamatkan dulu. Kami berharap masyarakat tahu mereka berada di mana, apakah rumah saya potensi bencana atau tidak. Jadi potensi jatuhnya korban jiwa bisa kita minimalisir," tegasnya. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News