LUMAJANG (BangsaOnline) - Yoni warga Desa Selokbesuki, Kecamatan Sukodono mengalami luka memar di wajahnya dan harus dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Sukodono setelah dihajar oknum Satlantas Polres Lumajang, Rabu sore (18/02).
Berita yang berhasil dihimpun dari saksi mata menyebutkan, korban yang menjadi buruh angkut kayu sengon naik keatas truk. Saat melintas di Jl. Sunandar Priyo Sudarmo, seorang oknum polisi inisial AG yang sedang bertugas meminta truk tersebut berhenti.
Oknum polisi tersebut marah-marah sambil mengumpat dengan kata-kata tidak sopan meminta korban turun dari atas truk. Korban akhirnya turun dan diminta untuk membaca tulisan dibelakang truk yang menjelaskan bahwa kendaraan truk tidak diperbolehkan mengangkut orang.
Merasa diumpat kata tak sopan, korban meminta oknum polisi tidak sebarangan mengumpat. Namun tampaknya bantahan si buruh angkut itu membuat oknum polisi menjadi jengkel. Sang polisi inisial A itu lantas menodongkan pistol ke arah mulut korban.
Baca Juga: Hendak Perang Sarung, Puluhan Remaja di Lumajang Digelandang Polisi ke Mako Polres
"Saya ditodong pistol dan pistolnya dimasukan dalam mulut," ucap Yoni.
Hingga warga sekitar akhirnya datang untuk menolong , tapi oknum polisi tersebut malah berlaku brutal. Dirinya diajak ke Mapolantas, bukannya diminta keterangan atas kesalahan malah diberi bogem mental.
"Saya dipukul hingga memar," ujarnya sambil tiduran merasakan sakit.
Yoni mengakui sudah minta maaf saat adu mulut terjadi dan mengaku salah, namun tetap saja polisi tersebut tetap menghajarnya hingga luka memar.
"Saya tetap dipukul mas meskipun sudah minta maaf," ungkapnya.
Pemilik warung bernama Lilis yang juga membantu saat Yoni ditodong pistol menjelaskan bahwa memang benar oknum Satlantas menghajar korban setelah cekcok di jalan.
Baca Juga: Geger! Warga Lumajang Ditemukan Tewas Setelah Pamit Cari Rumput
"Polisi dan Sopir adu mulut, tiba-tiba polisi menodongkan pistol lalu menghajar korban," ujarnya.
Lilis menambahkan, kejadian yang sempat menjadi tontonan warga yang sedang melintas itu sangat disayangkan, polisi yang sebenarnya menjadi oknum pembela masyarakat malah berbuat arogan.
"Masak perilaku polisi kayak gitu mas," imbuhnya.
Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa bila ada warga dirugikan dengan tindakan oknum polisi dipersilakan lapor ke Unit Propam dan Provost.
"Kalau ada anggota bertindak sewenang-sewenang kita akan tindak," katanya.
Mantan Kapolres KPP Tanjung Perak itu juga menyesalkan pemberitaan di beberapa media. Pasalnya, pemberitaan tersebut menyudutkan polisi sehingga merusak citra Kepolisian Resort Lumajang.
Baca Juga: Polda Jatim Bersama Polres Lumajang Bongkar Sindikat Penyalur TKI Ilegal
"Beritanya sudah keluar. Padahal, korban belum melaporkan kejadian itu ke unit propam dan provost," tegasnya.
Terkait dengan arogansi Aparat Kepolisian, Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nadlatul Ulama, Anton Sujatmiko, SH saat di konfirmasi awak media, kemarin, Jum`at (21/02), mengecam tindakan yang dilakukan seorang Polisi Satlantas yang telah menodongkan pistol kepada mayarakat yang melanggar aturan.
"Seharusnya kejadian seperti itu tidak perlu dilakukan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News