KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengimbau kepada takmir masjid untuk menerapkan protokol kesehatan dan menjalankan panduan dalam menjalankan ibadah Ramadan dan Idulfitri 1442 H sesuai dengan yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Kediri.
Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Kediri dalam Sosialisasi Kegiatan Bulan Ramadan dan Idulfitri 1442 H di Masa Pandemi Covid-19, Senin (12/4/2021), bertempat di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Pada kegiatan ini Wali Kota Kediri didampingi oleh Komandan Kodim 0809 Letkol. Inf. Rully Eko Suryawan, Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil, dan Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit.
Abdullah Abu Bakar menegaskan agar takmir masjid benar-benar mempersiapkan semua protokol kesehatan. Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memberi jarak, dan menggunakan masker. Selain itu, juga membatasi jumlah jemaah yang akan melaksanakan Salat Tarawih sebanyak 50 persen.
“Di sini kita menyamakan persepsi untuk bersama-sama menjaga kondusivitas dan penyebaran Covid-19 di Kota Kediri. Kebijakan Pemkot Kediri kita akan sedikit melonggarkan. Apabila kemarin tidak boleh salat di masjid, sekarang boleh namun prinsipnya adalah hanya diperbolehkan 50 persen dan tidak terlalu lama serta dalam keadaan sirkulasi udaranya baik. Saya mohon ini semua diterapkan,” ujarnya.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Melihat kesiapan yang telah dilakukan oleh takmir masjid yang ada di Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar yakin ibadah Salat Tarawih dan Idulfitri di Kota Kediri dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan protokol kesehatan dan panduan yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Kediri.
Apalagi, lanjut wali kota, masyarakat Kota Kediri sudah banyak yang teredukasi tentang protokol kesehatan. Pemerintah Kota Kediri akan terus mengingatkan agar protokol kesehatan ini berjalan dengan baik sehingga ibadah menjadi aman dan lancar.
“Alhamdulillah, seluruh takmir yang kita undang ini untuk protokol kesehatannya sudah paham sekali dan mereka menerapkan dari lama. Seperti 50 persen dari kapasitas. Saya rasa ini sudah cukup. Mereka juga sudah tahu bagaimana bila kapasitasnya sudah berlebih," imbuh wali kota.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Menurut wali kota, jadi nanti, pihaknya hanya mengingatkan termasuk takmirnya akan berkoordinasi dengan yang ada di masjid-masjid karena ini tadi hanya perwakilan.
"Saya justru meminta kepada Pak Kapolres, Pak Dandim, dan Satpol PP tidak terlalu masuk ke dalam. Jadi mereka kesadaran sendiri untuk pelaksanaan prokes. Jadi kita ingatkan kepada mereka bahwa Covid-19 ini masih ada. Tapi Alhamdulillah yang kena sekarang sudah menurun.Tapi kalau tidak kita jaga bisa naik lagi,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol. Inf. Rully Eko Suryawan mengatakan siap mendukung kebijakan yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Kediri. Pihaknya juga akan terus bersinergi dengan Kapolres Kediri Kota untuk penegakan disiplin penanganan Covid-19.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
“Dengan adanya kegiatan Ramadan ini kami berharap berjalan baik dan menjalankan kebijakan dari Pak Wali. Kami akan mengawal apa yang sudah disepakati bersama. Saya harap bisa dijalankan sebaik-baiknya. Semoga berjalan aman, lancar, dan kondusif,” ujar Dandim Kediri.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo. Menurutnya, Polres Kediri Kota siap mendukung apa yang menjadi peraturan oleh Pemerintah Kota Kediri dalam kesiapan menghadapi Bulan Ramadan dan Idulfitri.
"Terkait pelaksanaan Salat Tarawih, kami siap menyiapkan prokes yang ada di setiap masjid. Ke depan kami juga terjun langsung dan kami memerintahkan bhabinkamtibmas untuk setiap pelaksanaan Salat Tarawih agar ikut mengedukasi masyarakat. Tiga pilar juga harus turun menyosialisasikan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan. Kami memohon kepada takmir masjid untuk mengedukasi kepada jemaah yang salat," ujar AKBP Eko Prasetyo.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Sementara itu, Ketua DMI Kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil mengungkapkan bahwa pihaknya siap mengikuti peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Kediri dalam pelaksanaan ibadah Bulan Ramadan dan Idulfitri.
“Atas nama pimpinan DMI tentu kami haturkan terima kasih kepada Pemkot Kediri dalam hal ini telah memberikan rambu-rambu dalam pelaksanaan Salat Tarawih dan Idulfitri. Kalau tahun kemarin kami secara pribadi full 30 hari salat di rumah karena mengikuti aturan dari pemerintah. Alhamdulillah, tahun ini diberi kelonggaran. Artinya bahwa kita bisa melaksanakan di masjid dengan aturan-aturan yang telah disampaikan oleh Pemkot Kediri,” ujarnya.
Dalam panduan ibadah Ramadan dan Idulfitri 1442 Hijriyah yang dikeluarkan Kementerian Agama terdapat beberapa petunjuk pelaksanaan. Di antaranya, sahur dan buka puasa dianjurkan dilaksanakan di rumah bersama keluarga inti.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Apabila melakukan buka puasa bersama kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas masjid. Kemudian, pelaksanaan salat fardu, Tarawih, Witir, tadarus, dan iktikaf dengan jumlah 50 persen dari kapasitas masjid. Pengajian, ceramah, kultum, tausiah, dan kuliah Subuh durasi 15 menit.
Peringatan Nuzulul Quran di masjid 50 persen dari kapasitas masjid. Pengurus dan pengelola masjid wajib menunjuk petugas yang memastikan penerapan protokol kesehatan. Vaksinasi Covid-19 di Bulan Ramadan berpedoman pada fatwa MUI dan hasil ketetapan fatwa ormas Islam lainnya.
Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, serta sedekah oleh Baznas dan lembaga amil zakat harus menerapkan protokol kesehatan. Salat Idulfitri dilaksanakan di masjid atau lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan, kecuali jika perkembangan Covid-19 mengalami peningkatan.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Pemkot Kediri Belajar ke Diskominfo Surabaya
Para mubalig diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, akhlakul karimah, kemaslahatan umat, dan nilai-nilai kebangsaan dalam NKRI melalui bahasa dakwah yang tepat dan bijak sesuai tuntunan Alquran dan As-Sunnah. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News