Diduga Ada Potongan 40% Pada 14 Paket Pokmas di Kota Pasuruan, Ini Tanggapan Kasi Intel Kejari

Diduga Ada Potongan 40% Pada 14 Paket Pokmas di Kota Pasuruan, Ini Tanggapan Kasi Intel Kejari Data paket Pokmas Tahun 2020 di Kota Pasuruan.

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kucuran 14 paket proyek fisik dari DPU Cipta Karya Provinsi Jatim di pada tahun 2020 lalu menuai sorotan dari sejumlah aktivis LSM. Pasalnya, anggaran proyek yang pengerjaannya melalui sistem pokmas (kelompok masyarakat) itu diduga ada potongan sebesar 40%.

Hal ini diungkapkan oleh Kusuma, Ketua Kelompok Bersatu, yang menaungi 6 LSM. Yakni LSM Surapati, LMPI, M BARA, LPK Barata, Penjara Indonesia, dan LPK Pasopati.

Baca Juga: GOW Kota Pasuruan Gelar Seminar Hari Ibu, Plt Adi: Tegaknya Ibu dan Bangsa

Kusuma menyangkan paket proyek fisik itu dikerjakan melalui sistem pokmas. Sebab, fakta di lapangan, 14 proyek itu dikuasai oleh perorangan. Meski, secara administrasi proyek-proyek tersebut dikerjakan oleh 6 pokmas.

"6 pokmas itu dibentuk atas inisiator Prayit Suprayogi yang notabene sebagai Ketua Pospera . Terbentuknya pokmas itu hanya sebagai boneka. Pasalnya, buku tabungan dibawa oleh inisiator. Termasuk pengambilan atau pencairan keuangan, juga melalui inisiator," ungkapnya.

"Di terbentuk 6 pokmas. Mereka seolah-olah ditunjuk sebagai pelaksana 14 paket pokmas," tambah Kusuma.

Baca Juga: Peringati HDI 2024, Pemkot Pasuruan Dukung Kesetaraan dan Rasa Percaya Diri Penyandang Disabilitas

Selain soal pengerjaan proyek, Kusuma juga menyayangkan adanya dugaan potongan sebesar 40% dari nilai paket. "Itu kejahatan korupsi uang negara yang luar biasa," tegas Kusuma.

Namun, Prayit Suprayogi membantah tudingan yang disampaikan Kusuma. Saat dikonfirmasi via selulernya, ia menegaskan bukan sebagai inisiator atau ketua pokmas-pokmas tersebut.

"Saya tahu mendapat 14 paket pokmas dari PU Jatim, program tahun 2020. Kalau saya sebagai inisiator dan jadi ketuanya itu tidak benar," ujar Prayit Suprayogi.

Baca Juga: Proyek Revitalisasi Alun-Alun Bangil Tinggal Finishing

Di sisi lain, Kasi Intel Kejari , Wahyu Sutanto, S.H. saat dikonfirmasi terkait hal ini, mengatakan pihaknya baru akan memulai pengumpulan data. "Jadi belum penyelidikan," ujarnya.

Meski demikian, ia berterima kasih atas support Kelompok Bersatu. (ard/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Heboh, Bayi Diduga Hasil Hubungan Gelap Ditemukan Warga Kota Pasuruan di Saluran Irigasi Sawah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO