KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Duka mendalam atas tenggelamnya KRI Nanggala 402 dan gugurnya 53 awak kapal, sangat dirasakan oleh seluruh warga negara. Termasuk para guru dan siswa MI Baitul Hikmah di Dusun Kaligedok Desa Margourip, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Para guru dan siswa MI yang berlokasi di lereng Gunung Kelud ini menggelar sholat ghaib dilanjutkan dengan memanjatkan doa bersama untuk para awak KRI Nanggala 402, Senin (26/4). Sholat ghaib dan doa bersama tersebut digelar di Masjid At - Taqwa Dusun Kaligedok, Desa Margourip.
Baca Juga: Cegah Perundungan, Pemkot Kediri Sosialisasikan Sekolah Ramah Anak saat MPLS
Rudi Hartono, S.Pd.I, Guru MI Baitul Hikmah, mengatakan bahwa sholat ghaib tersebut dilaksanakan usai para siswa-siswi menjalani belajar tatap muka di Masjid At-Taqwa yang berada satu kompleks dengan sekolah.
"Setelah sholat ghaib, kami juga memanjatkan doa untuk semua kru KRI Nanggala 402. Semoga husnul khotimah dan keluarga yang ditinggal bisa ikhlas dan tabah," kata Rudi, Senin (26/4).
Menurut Rudi, usai sholat ghaib dan berdoa, para siswa juga menggambar kapal selam KRI Nanggala-402 di atas kertas, lengkap dengan tulisan "Pray For Nanggala 402".
Baca Juga: Tujuan Pemkot Kediri Undang Kepala Sekolah dan Operator BOS Ikuti Sosialisasi
Anggrek Zahratusita (12), salah satu siswi kelas 6 MI Baitul Hikmah mengatakan, sholat ghaib dan doa ini untuk semua awak kapal selam KRI Nanggala dan keluarganya. "Semoga husnul khotimah. Aamiin," ujar Anggrek lirih.
Seperti diketahui, salah satu korban tenggelamnya KRI Nanggala 402 ada yang berasal dari Kediri. Yakni atas nama Serda Lis Edi Prabowo, warga Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Sedangkan korban lainnya yaitu Kelasi Satu (KLS) Nav Denny Richi Sambudi. Ia bukan asli Kediri, tapi menikah dengan orang Kediri. (uji/rev)
Baca Juga: Dhito Tertarik Gandeng PSPK untuk Tingkatkan Ekosistem Pendidikan di Kabupaten Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News