BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis mengunjungi dua keluarga awak KRI Nanggala-402.
Mereka adalah Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, Warga Desa Ketapang dan Sertu (Mes) Dedi Hari Susilo, Warga Kelurahan Mojopanggung. Serda Pandu adalah operator senjata, sementara Sertu Dedi sebagai juru diesel pada KRI Nanggala-402.
BACA JUGA:
- Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan
- PTPN dan KAI Gelar Program "Relawan Bhakti BUMN"
- Gubernur Khofifah Usulkan Relokasi Huntap di Atas Lahan PTPN XII Bagi Korban Banjir Banyuwangi
- Kurangi Kemiskinan, Dinas PU CKPP Banyuwangi Bedah 30 Unit RTLH
Kunjungan pertama dilakukan ke rumah Mega Dian Pratiwi, istri Serda Pandu. Juga mertua serta adik ipar korban. Begitu tiba, Mega langsung menangis sesenggukan sambil memegang pundak Ipuk erat. Suasana haru tak terelakkan. ”Suami saya sudah tenang di sisi Allah, Bu,” ujar Mega.
“Aamiin... aamiin. Insya Allah Mas Pandu syahid, syahid, syahid. Sabar, ikhlas ya Mbak,” jawab Ipuk.
Mega dan sang suami baru dua bulan menjalani bahtera rumah tangga. Pada Rabu (21/4/2021) pukul 02.00 dini hari, Pandu masih berkirim pesan kepada Mega. "Mas Pandu pamit berlayar, minta doa supaya lancar. Setelah itu ponselnya tidak bisa dihubungi," tutur Mega.
Itulah percakapan pesan terakhir antara Pandu dan Mega, hingga akhirnya kabar duka itu datang.
Bupati Ipuk dan Danlanal Eros beserta istri tampak terus menenangkan keluarga Serda Pandu. Mereka berbincang dari hati ke hati untuk saling menguatkan.
Selanjutnya, Bupati Ipuk dan Danlanal Eros menuju kediaman Sertu Dedi. Ipuk bertemu Fitri Arumsari, istri Dedi. Begitu melihat Ipuk, Fitri langsung jatuh di pundak Ipuk sambil menangis sesenggukan.