TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa me-launching Desa Wisata Nangkula Park di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Sabtu (22/5/2021) sore.
Nangkula Park adalah salah satu ikon wisata yang di kelola BUM Desa Larasati yang menyuguhkan suasana perdesaan yang cantik dan eksotis. Taman Bunga Celosia yang indah, spot selfie yang penuh dengan filosofi, dan sajian kuliner khas Tulungagung, serta aneka produk UMKM yang inovatif yang dapat menambahkan kenyamanan bagi pengunjung untuk berwisata.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Dalam taman tersebut terdapat fasilitas antara lain area parkir yang cukup luas, resto dan VIP Room, spot selfie garuda, taman bunga dan monumen keris, spot gebyok ukir, playground. Selain itu, Zona KIP (Kreativitas, Inovatif, dan Produktif), Line (Spot I Love TA, Balon Udara, Phone Box), dan jembatan merah.
Nangkula Park mewajibkan pengunjungnya mematuhi protokol kesehatan. Karena itu sebelum memasuki lokasi desa wisata, para pengunjung diwajibkan cuci tangan terlebih dahulu, dicek suhu tubuh, dan menjaga jarak. Bahkan di depan terpampang pengumuman imbauan untuk melaksanakan protokol kesehatan.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Ada yang istimewa dalam acara launching desa wisata tersebut, karena Khofifah sekaligus menandatangani prasasti Zona KIP (Kreativitas, Inovatif, dan Produktif), serta menyerahkan Bantuan Keuangan Khusus Penguatan BUM Desa untuk 8 desa di Tulungagung masing-masing Rp 75 juta.
"Zona KIP adalah sesuatu yang dapat menginspirasi bagi BUM Desa untuk dapat meningkatkan perekonomian daerah sekitar, utamanya dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19," kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
(Gubernur Khofifah menandatangani Prasasti Zona KIP (Kreativitas, Inovatif, dan Produktif) didampingi Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono dan Kepala DPMD Jatim Ir H Mohammad Yasin, M.Si. (paling kiri))
Karena itu, BUM Desa yang terus memberikan penguatan melalui zona KIP diharapkan dapat berkembang pesat karena akan menyuguhkan kreativitas, inovasi, dan produktivitas yang selalu baru.
"Kreativitas, inovasi, dan produktivitas adalah hal yang unlimited atau tanpa batas. Sehingga akan selalu ada yang baru di setiap waktu. Akan terus ada dinamika, jadi jangan pernah berhenti melakukan kreativitas, inovasi, dan jangan pernah berhenti untuk terus produktif," terangnya.
Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia
Lokasi sentra wisata yang dikelola BUM Desa juga menentukan BUM Desa tersebut dapat berkembang dengan baik. Menurut Khofifah, hal tersebut sangat penting, karena semakin dekat dengan pemukiman warga akan semakin bagus. Karena akan memberikan penguatan kepada masyarakat terdekat.
"Jadi setiap obyek wisata akan memberikan signifikansi terhadap pergerakan UMKM lokal. Disamping itu, juga setiap wisata akan menggerakkan public transportation," imbuhnya.
Baca Juga: Pembahasan Raperda APBD TA 2025 di DPRD Provinsi, Pj Gubernur Jatim: Siap Akselarsi Peningkatan PAD
BUM Desa sebagai instrumen penggerak UMKM disebut memiliki peran penting, karena UMKM sendiri merupakan sektor terbesar yang menyumbangkan 60,25% PDRB Jatim. Sedangkan sektor wisata berkontribusi 7,21% pada perekonomian Jatim.
"Untuk itu, penguatan sektor wisata diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian bagi masyarakat desa dan bagi perekonomian di Jatim," ucapnya.
Penguatan Desa Wisata melalui pembinaan BUM Desa, kata Khofifah, dapat membentuk masyarakat di dalamnya menjadi cerdas, sejahtera, dan mandiri.
Baca Juga: Cerita di Balik Lahirnya Majadigi, Upaya Pemprov Jatim Tingkatkan Layanan Digital Tiada Henti
"Jadi kalau kita sebutnya itu DEWI CEMARA, Desa Wisata Rakyatnya Cerdas Mandiri dan Sejahtera. Ini salah satu program yang ada di Nawa Bhakti Satya," tuturnya.
Di akhir, pada kepala desa pengelola Nangkula Park, Gubernur Khofifah berpesan untuk terus kreatif, inovatif dan produktif untuk memajukan Nangkula Park tanpa mengesampingkan area hijau yang ada di sekitar Nangkula Park. "Kepada Pak Kades, saya minta zona hijau harus tetap dijaga," tambahnya.
Pengembangan Desa Wisata Nakula Park dan Zona KIP dilakukan secara pentahelix dengan melibatkan berbagai unsur. Dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jatim melibatkan Yayasan Rumah Kita dan Klinik BUM Desa.
Baca Juga: Angka TPT Jatim 4 Tahun Terakhir Turun, Terendah Kedua di Pulau Jawa dan di Bawah Nasional
Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh Gubernur Khofifah, didampingi Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin, Kepala Divisi Hubungan Regional dan Keberlanjutan PT HM Sampoerna Kukuh Dwi Kristianto, Yayasan Rumah Kita Sidoarjo Andrianus Muran, Kepala Desa Kendalbulur Anang Mustofa, dan beberapa Kepala OPD di Lingkup Pemprov Jatim. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News