KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Usai menjalani isolasi di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Minggu (23/5/2021) malam, salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Kediri dijemput oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Sesampainya di Kota Kediri, Sudarmi yang datang dari Hongkong ini langsung dibawa ke Posko PPKM Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren guna melakukan isolasi.
Baca Juga: Ini Pesan Gus Ipul untuk Calon Pekerja Migran Indonesia
Lurah Burengan Adi Sutrisno menjelaskan bahwa PMI yang sampai di Bandara Soekarno Hatta akan melakukan isolasi di Asrama Haji selama 2 hari sembari menunggu hasil swab PCR pertama keluar.
"Sebelum sampai di Kota Kediri, Sudarmi telah melakukan 2 kali swab, yaitu di Hongkong dan Asrama Haji. Alhamdulillah hasilnya negatif, dan pagi tadi juga sudah melakukan swab PCR kedua di Puskesmas Pesantren 2," terang Adi, Senin (24/5/2021).
Menurut Adi, saat ini ada 2 orang PMI asal Kelurahan Burengan yang telah tiba. PMI yang datang pertama sudah dipulangkan ke keluarganya. Setelah sebelumnya juga dilakukan swab PCR kedua dan hasilnya negatif. Saat ini, PMI tersebut menjalankan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Baca Juga: Pemkab Blitar Gandeng Pertakina untuk Dorong Potensi Lokal Lebih Luas
Sembari menunggu hasil swab PCR kedua keluar, Adi menjelaskan bahwa posko PPKM telah menyediakan beberapa fasilitas, mulai dari tempat tidur, TV, kipas angin, genset, musala, dapur umum, hingga WiFi untuk PMI yang melakukan isolasi.
"Setelah melakukan isolasi di posko PPKM, PMI yang sudah dipulangkan ke keluarganya juga masih akan dipantau oleh petugas," tambahnya.
Lebih lanjut, Adi juga menjelaskan bahwa masyarakat di Kelurahan Burengan juga tidak merasa khawatir dengan kepulangan PMI di daerahnya.
Baca Juga: 9 Kantor Imigrasi di Jatim Permudah Pembuatan Paspor bagi Pekerja Migran Indonesia
"Masyarakat sudah kami berikan edukasi melalui RT, RW, kader PKK, dan kader posyandu. Yang terpenting selalu terapkan 5M (Memakai masker, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, Mencuci tangan, dan Mengurangi mobilitas," pungkas Adi Sutrisno. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News