Menyentuh, Gubernur Khofifah Nyanyikan Lagu Palestina, Minta Penganut Yahudi, Nasrani, Islam Damai

Menyentuh, Gubernur Khofifah Nyanyikan Lagu Palestina, Minta Penganut Yahudi, Nasrani, Islam Damai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyanyikan lagu tentang Palestina.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa menyanyikan lagu tentang Palestina berjudul Damailah Palestina. Diiringi Nasida Ria Semarang, lirik yang dinyanyikan sangat menyentuh hati. 

Ini memang lagu lawas. Lagu karya KH Buchori Masruri dan Abu Ali Haidar itu menggambarkan tentang nasib Palestina yang kini penuh pembantaian dan penculikan akibat perang.

Baca Juga: Jadi Narasumber Kongres Pendidikan NU, Khofifah Tekankan Pentingnya STEM dan Gizi pada Generasi Emas

Padahal, Palestina negeri para Rasul dan para Nabi. “Tempat suci umat Yahudi, Nasrani, dan umat Islam. Jadi lambang kerukunan semua agama samawi. Tapi kini oh nasibmu sangat menyedihkan. Bumimu panas tersiram darah. Penuh pembantaian dan penculikan,” dendang Gubernur yang memakaii jilbab dan baju panjang putih.

“Wanita dan anak-anak yang tak berdosa... menjadi korban ganasnya perang,” sambung lagi.

Baca Juga: Jatim Penghasil Durian Terbesar, Khofifah Bakal Jadikan Ekspor Unggulan Demi Kesejahteraan Petani

“Damailah hai umat Yahudi, ingatlah petunjuk Allah dalam kitab suci Taurat.... Damailah hai umat Nasrani, ingatlah petunjuk Allah dalam kitab suci Injil.... Damailah wahai umat Islam, ingatlah petunjuk Allah dalam Quran....

Kembalilah pada yang Maha Esa. Dunia... jangan adu domba Palestina. Bantulah perdamaian Palestina. Damailah. Damailah. Damailah... Palestina,” lantun Gubernur .

Baca Juga: Bicara Toleransi di UINSA, Khofifah Ungkap Pengalamannya Tangani Konflik di Tolikara Papua

Lagu yang dilantunkan Gubernur dengan disertai teks bahasa Inggris ini sangat menyentuh. Sayang, penggarapan lighting dan background panggung kurang maksimal. Jauh dari kesan artistik. Background panggung hanya dihiasi sinar lampu membias ke atas, sementara panggung dibiarkan gelap dan kosong. Tanpa simbolisasi makna yang mengguratkan suasana.

Begitu juga penyuntingan gambar situasi Palestina yang banyak menghiasi video ini. Editingnya kasar dan terkesan asal tempel. Bahkan komposisi warnanya kurang serasi. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO