KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Rumah Mbah Punidin (Alm), warga Dusun Krampyang, Desa Kalipang Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, sudah selesai dipugar oleh Tim Divisi Peduli dari Komunitas Facebook Wong-wong Ngadiluwih (WWN) dan Lintas Komunitas.
Kini rumah itu sudah layak untuk dihuni dan anak-anak Mbah Punidin pun bisa tersenyum bahagia.
Baca Juga: Pemkab Kediri Perbaiki Ribuan RTLH dalam Setahun
Rabu (26/5) pagi tadi, Divisi Peduli WWN secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada Yahman (40), anak lelaki Mbah Punidin, mewakili dua saudara perempuannya.
Hadir dalam acara penyerahan kunci itu antara lain Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Kalipang, Perangkat Desa Kalipang, dan perwakilan lintas komunitas.
Tomma R. Buana, Perwakilan dari Divisi Peduli WWN, mengucapkan terima kasih kepada para donatur hebat yang telah peduli dengan kondisi rumah Mbah Punidin, sehingga aksi bedah rumah ini berjalan dengan baik.
Baca Juga: Kosti Kediri Sabet 2 Juara di Forda II Jatim
"Kami telah membedah 2 buah rumah milik keluarga Alm. Mbah Punidin dengan menghabiskan biaya kurang lebih Rp. 20 juta. Ini masih ada sisa uang dari donatur, rencananya akan kami belikan hewan ternak kambing," kata Tomma, Rabu (26/5).
Arif Witanto, perwakilan lintas komunitas yang turut hadir dalam penyerahan kunci rumah Mbah Punidin mangatakan, bahwa aksi bedah rumah ini bisa terlaksana berkat sinergi antar komunitas, perangkat desa, dan aparat keamanan.
"Kami mewakili kawan-kawan dari lintas komunitas juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur hebat," kata Arif yang juga Ketua Dewan Kesehatan Jawa Timur itu.
Baca Juga: Relawan Peduli Lingkungan Gelar Aksi Tanam Pohon di Dam Kunir Kediri
Diberitakan sebelumnya, Mbah Punidin adalah warga yang hidup dalam kekurangan. Mbah Punidin sendiri baru saja meninggal, pada 19 Mei 2021 lalu. Sedangkan tiga anak Mbah Punidin semuanya mengalami keterbelakangan mental sejak kecil.
Sebelum dibedah, kondisi rumah Mbah Punidin, sangat memprihatikan, tidak ada tempat tidur. Selama ini keluarga Mbah Punidin tidur di bawah atau lantai yang masih berupa tanah tanpa kasur.
Mbah Punidin sangat miskin. Bahkan saking miskinnya, untuk pakaian pun sangat minim/terbatas. Sehingga mereka jarang ganti pakaian.
Baca Juga: Tangani Permukiman Kumuh, Dhito Janji Lakukan Terobosan Baru, Gaet Pihak Swasta
Begitu juga keadaan dalam rumahnya, tidak ada satu pun barang berharga. Selain itu, juga tidak ada kamar mandi, hanya ada MCK di tempat terbuka.
Kini, setelah dibedah, rumah Mbah Punidin cukup layak ditempati. Semua itu berkat donasi dari para donatur hebat yang menyisihkan sedikit rezekinya untuk membantu perbaikan rumah Mbah Punidin. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News