KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kota Kediri ke IX memilih kembali duet KH Abdul Hamid sebagai Rais Syuriah dan KH Abu Bakar Abdul Jalil sebagai Ketua PCNU Kota Kediri masa khidmat 2021 - 2026. Konfercab ini digelar di Pondok Pesantren Al Amin Ngasinan, Rejomulyo, Kota Kediri, Sabtu (29/5) malam.
Terpilihnya kembali KH. Abu Bakar Abdul Jalil sebagai Ketua PCNU Kota Kediri karena dua kandidat lainnya tidak memenuhi syarat pencalonan. Sehingga Gus Ab, sapaan akrab KH Abu Bakar yang juga Pengasuh Ponpes Salafiyah, Bandar Kidul itu akhirnya didaulat secara aklamasi.
Baca Juga: Digawangi Perempuan Muda NU, Aliansi Melati Putih se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil
Gus Ab ditetapkan langsung secara aklamasi menjadi ketua tanfidziyah lantaran memenuhi syarat regulasi tata tertib (tatib) pencalonan yang ditetapkan.
Sebelumnya, dalam penjaringan pertama pemilihan ketua tanfidziyah terdapat tiga nama kandidat calon, di antaranya Gus Ab, KH Atokilah atau Gus Atok, dan H Ali Ismani.
Sesuai dengan regulasi tatib, hanya Gus Ab yang dianggap memenuhi syarat pencalonan dengan memiliki dukungan suara lebih dari 25 suara. Sedangkan untuk dua kandidat lainnya dinyatakan tak memenuhi syarat lantaran hanya memiliki dukungan di bawah 25 suara.
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
Gus Ab melenggang sebagai ketua tanfidziyah setelah mengantongi 46 suara. Sedangkan Gus Atok hanya mendapatkan dukungan sebayak 20 suara dan H Ali Ismani mendapat 1 suara.
Kepada wartawan, Gus Ab mengatakan bahwa ia akan meneruskan program yang sudah baik di periode sebelumnya dan mencari inovasi-inovasi program yang lebih unggul dan menarik dalam masa kepengurusan PCNU Kota Kediri ke depan.
“Sesuai amanah dari Konferensi Cabang ke-9 dengan adanya program secara prioritas yang menjadi catatan dan dikerjakan. Tentunya masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan di kepengurusan mendatang sesuai tadi yang telah disampaikan oleh Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, yakni perihal masjid berwakaf tapi belum berbadan hukum. Kemudian optimalisasi jam’iyah, lembaga pendidikan, dan kesehatan di bawah naungan Nahdatul Ulama (NU),” ujar Gus Ab, Sabtu (29/5) malam.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
Menurut Gus Ab, sesuai hasil kesepakatan dalam forum konfercab, akan menjadi dasar program yang akan dilakukan, di mana dalam sidang komisi menghasilkan dua item yakni internal penguatan konsolidasi dan organisasi pengurus baik secara ekonomi, penguatan ideologi, dan sebagainya.
Kemudian untuk eksternal akan menitikberatkan keterjalinan hubungan baik dengan pihak-pihak lain yang peduli dengan perkembangan jam’iyah Nahdhatul Ulama.
“Dan untuk kepengurusan baru diharapkan dapat terjaga kekompak dan semangat untuk berkhidmah di Nahdlatul Ulama,” pungkas Gus Ab.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
Diketahui, Konfercab PCNU Kota Kediri dibuka langsung oleh Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar didampingi para kiai sepuh seperti KH. Anwar Mansur PP Lirboyo, KH. Anwar Iskandar PP Al Amin Ngasinan Rejomulyo, KH. Ahmad Sholeh Abdul Jalil PP Salafiyah Bandar Kidul, dan KH. Thoha Yahya (Gus Lik) PP Asaidiyah Jamsaren. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News