ACT Kediri dan Lintas Komunitas Deklarasikan Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina

ACT Kediri dan Lintas Komunitas Deklarasikan Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina Fuad Fauzi, Ketua Relawan ACT Kediri saat memberi keterangan kepada wartawan. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - ACT (Aksi Cepat Tanggap) Kediri bersama beberapa komunitas kemanusiaan dan ormas di Kediri menggelar deklarasi sebuah lembaga yang bernama Komite Kemanusiaan Pembebasan (KKIPP) di Rumah Makan di Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri, Rabu (2/6).

Fuad Fauzi, Ketua Relawan , menjelaskan bahwa Komite Kemanusiaan Pembebasan (KKIPP) adalah wadah perjuangan masyarakat sipil dunia berbasis spirit kemanusiaan untuk membebaskan dari segala belenggu penjajahan Israel.

Baca Juga: Samsul RWJ dan Puluhan Pengusaha Sound Horeg Deklarasi Dukung Dhito-Dewi

"Demi terwujudnya perdamaian dunia maka penjajahan oleh Israel atas harus segera dihapuskan," kata Fuad Fauzi, Rabu (2/6).

Untuk itu, lanjut Fuad, Komite Kemanusiaan Pembebasan (KKIPP) sebagai wadah gerakan civil society dunia menyampaikan pernyataan sikap dengan tegas bahwa: Penjajahan Israel atas harus segera dihentikan,

"Israel harus bertanggung jawab atas segala bentuk penderitaan kerugian apapun yang menimpa hingga saat ini," ujarnya.

Baca Juga: Bersama Gapura dan Owner Bawang Mas Group, Ribuan Masyarakat di Pamekasan Doakan Palestina

Selain itu, lanjut Fuad, Israel harus menyatakan permohonan maaf kepada seluruh warga dan seluruh umat Islam di dunia disertai dengan janji kepada umat Islam dan kepada rakyat untuk tidak melakukan tindakan appaun yang akan menjadikan kembalinya penjajahan Israel kepada .

"Menolak Israel sebagai negara yang sah serta menolak solusi dua negara (Two-State Solution) yang merugikan . adalah sebuah negara berdaulat penuh dan harus dikembalikan keadaannya seperti sebelum 1948," tegasnya.

Ditambahkan oleh Fuad, bahwa KKIPP mengajak seluruh organisasi kemanusiaan dan berbagai elemen civil society dunia untuk bersinergi bergerak bersama dalam penghentian penjajahan Israel atas dalam agenda advokasi dan aksi-aksi kemanusiaan.

Baca Juga: Situs Ndalem Pojok Gelar Diskusi di Hari Sumpah Pemuda 2024

"Kami mendesak kepada PBB untuk memberikan kebebasan kepada rakyat dalam 5 aspek, yaitu membebaskan dari kelaparan dan kelangkaan pangan, membebaskan dari ancaman kematian dan kurangnya fasilitas kesehatan, membebaskan dari ancaman kehilangan pekerjaan dan lahan pertanian, membebaskan untuk mendapat fasilitas pendidikan yang layak, dan membebaskan dari penjajahan," tambahnya.

Usai menyampaikan pernyataan sikap, para peserta menandatangi piagam sebagai bukti dukungan atas kemerdekaan . "Mari bersama kita bersatu bebaskan untuk mewujudkan perdamaian dunia," tandas Fuad Fauzi. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO