MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Harapan besar pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui penguatan industri kecil menengah (IKM) terus didorong oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Beberapa strategi yang dilaksanakan di antaranya dengan kolaborasi dan kerja sama bersama industri swasta, untuk menghasilkan suatu produk jadi berkualitas tinggi.
Salah satu wujud nyata yang telah direalisasikan adalah ekspor produk furnitur PT Wangsa Adi Guna General Contractor and Furniture serta PT Pangeston Industrial Paint, Inks and Thinner, bekerja sama dengan beberapa IKM di Kabupaten Mojokerto (cor kuningan Desa Bejijong). Produk furnitur tersebut diekspor ke negara Korea Selatan dan diberangkatkan langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati pada Kamis, 27 Mei 2021 lalu.
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
Eric, Owner PT Wangsa Adi Guna pada laporannya menerangkan bahwa nilai ekspor kali ini ditaksir sekitar Rp200 juta. Eric berharap agar kolaborasinya dengan para pelaku IKM di Kabupaten Mojokerto bisa terus berkelanjutan.
"Nilai ekspor hari ini sekitar Rp200 juta per kontainer. Pasar Korea Selatan sangat bersaing, karena diserbu eksportir negara lain juga. Langkah kami untuk mengawali ekspor ini adalah fokus pada kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu pengiriman. Sebulan lalu kami bertemu penyuluh disperindag. Kami berencana meningkatkan omzet, hingga diarahkan untuk bermitra dengan cor kuningan Trowulan (penyedia handle furniture kami) dan IKM furnitur untuk pembuatan bagian kaki mebel. Semoga kemitraan ini, membantu pendapatan IKM yang terpuruk akibat pandemi Covid-19,” terang Eric.
Baca Juga: Pemkab Mojokerto Kebut Pembangunan Jembatan
(Bupati menyebut bahwa saat ini perdagangan barang di Jawa Timur mengalami surplus meski dalam pandemi Covid-19)
Sementara itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati pada sambutan arahan menyampaikan bahwa permasalahan besar yang dirasakan para pelaku IKM yakni ketersediaan pasar. Bupati Ikfina menilai kolaborasi ini menjadi salah satu solusi pemecahan masalah bagi para pelaku IKM, khususnya dalam masa sulit pandemi Covid-19.
"Pandemi membuat IKM kesulitan mencari sasaran pasar. Belum lagi ditambah masalah modal. Kerja sama ini sangat baik, dan bisa jadi salah satu solusi. Kita mengakui memang persaingan pasar ekspor sangat ketat. Apalagi dengan negara China yang mampu produksi barang sama dengan harga lebih murah. Karena apa? Ongkos tenaga kerja mereka lebih murah. Ini juga catatan bagi kita. Namun, saya setuju dengan Pak Eric untuk menekankan tiga hal. Yakni kualitas, kuantitas, dan tepat waktu pengiriman. Saya mohon jangan sampai berubah. Saya juga berharap PT yang lain, bisa mengikuti langkah Pak Eric dengan melibatkan IKM," jabar bupati.
Baca Juga: Respons Kasus 92.000 BPJS Warga Dinonaktifkan, Kiai Asep: Datang ke Puskesmas Cukup Bawa KTP
Dalam closing statement, bupati menyebut bahwa saat ini perdagangan barang di Jawa Timur mengalami surplus meski dalam pandemi Covid-19. Ini adalah kabar yang baik, sebagai sinyal pertumbuhan ekonomi kembali bangkit.
"Ekspor barang ke luar negeri memang ada penurunan. Namun, sayap perdagangan ekspor ke antarprovinsi malah naik dan meningkat atau surplus. Ke depan untuk Kabupaten Mojokerto, saya berharap agar disperindag bisa memfasilitasi," tandas bupati.
Turut hadir dalam acara tersebut, yakni Koordinator Rumah BUMN Jatim, Ketua dan Tim Pembangkit Ekonomi Kabupaten Mojokerto, UD Tiga Putri, IKM furnitur, dan IKM cor kuningan. (adv)
Baca Juga: Jembatan Talun Brak Dibangun 2025, Monitoring Pjs Bupati Mojokerto Disambut Syukur Warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News