JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pernyataan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang mengklaim mendapat informasi bahwa Indonesia tak mendapat kuota haji tahun ini dibantah oleh Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Essam Bin Ahmed Bin Abid.
"Saya ingin memberitahukan kepada Yang Mulia, bahwa berita tersebut tidaklah benar dan hal itu tidaklah dikeluarkan oleh otoritas resmi Kerajaan Arab Saudi. Di samping itu otoritas yang berkompeten di Kerajaan Arab Saudi hingga saat ini belum mengeluarkan instruksi apapun berkaitan dengan pelaksanaan haji tahun ini, baik bagi para jamaah haji Indonesia atau bagi para jamaah haji lainnya dari seluruh negara di dunia," tulis Essam dalam suratnya kepada Ketua DPR RI, Puan Maharani, Kamis (3/6/2021).
BACA JUGA:
Dalam surat yang beredar di media sosial itu tertulis bahasa Arab dan bahasa Indonesia dengan kop surat berbahasa Arab: Sifaratu al-Mamlakah al-Arabiyah as-Suudiyah Jakarta dan berbahasa Inggris: Royal Embassy of Saudi Arabia Jakarta.
Pernyataan senada disampaikan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel. Menurut dia, hingga kini belum ada pengumuman resmi dari Kerajaan Arab Saudi terkait kebijakan ibadah haji tahun ini. Dia mengatakan bahwa semua negara menunggu keputusan Arab Saudi.
“Saya tegaskan bahwa sampai hari ini, detik ini belum ada pengumuman resmi dari Kerajaan Saudi terkait pelaksanaan haji tahun 2021 ini,” kata Agus Maftuh Abegebriel, Jumat (4/6/2021).
Agus Maftuh sengaja menegaskan itu untuk membantah berita hoax yang beredar di tanah air bahwa pemerintah Indonesia membatalkan haji karena tidak mendapatkan kuota. Menurut dia, pembatalan tersebut bukan karena masalah kuota.
(Agus Maftuh Abegebriel. Foto: ist)
“Soal berita yang hoax di tanah air bahwa Indonesia tidak mendapatkan kuota. Bagaimana mendapatkan kuota wong pengumuman haji belum ada. Jadi pengumuman haji belum ada. Setelah itu (pengumuman) sebenarnya kan baru ada kuota,” ujarnya.
Menurut dia, banyak negara-negara lain yang merupakan teman dekat Arab Saudi dilarang masuk ke wilayahnya. Mulai dari Mesir yang merupakan salah satu anggota koalisi Arab Saudi juga dilarang masuk. Kemudian Turki, Pakistan, Libanon.
“Saya sampaikan biar ini tidak menjadi fitnah sosial atau fitnah berkepanjangan,” ujarnya.
Dia berharap agar berita hoax terkait pelaksanaan ibadah haji di tanah air dapat segera dihentikan.
“Jadi saya berharap berita-berita hoax yang ada di tanah air secepatnya dihentikan, yang merupakan fitnah pada negara,” tegas Agus Maftuh.