JEMBER (BangsaOnline) - Sudah 2 pekan ini warga yang berada di dua desa yang berada di wilayah Kecamatan Tanggul dan Kecamatan Semboro,diserang kawanan monyet yang di perkirakan berjumlah 3 ekor. Kedua desa tersebut yakni, Desa Tanggul Kulon dan Desa Sidomulyo Kecamatan Semboro. Pada minggu pertama warga korban gigitan monyet tidak sampai puluhan, namun kini jumlahnya sudah mencapai 20-an orang.
Untuk mengantisipasi timbulnya korban lagi, warga meminta bantuan pihak kepolisian dari polsek Semboro dan Polsek Tanggul, serta dibantu Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jember untuk menangkap monyet tersebut. Namun, sampai detik inipun keberadaan kera liar tersebut masih belum bisa diketahui, bahkan salah seorang warga Dusun Pucuan Desa Tanggul Kulon yang bernama Bu Slamet (65), Senin (2/3) kembali menjadi korban gigitan kera liar saat dirinya berada disamping rumahnya.
“Korban yang saat itu sedang mencuci beras di sumur yang ada di samping rumahnya, tiba-tiba didatangi moyet dan langsung menggigit tangannya. Bahkan korban sudah sudah dua kali digigit, yang pertama punggungnya yang digigit,” Kata Kholil tetangga Bu Slamet.
Mengetahui tetangganya ada yang menjadi korban serangan kera liar, beberapa warga langsung melakukan pengepungan sambil membawa pentungan dan senapan angin, bahkan beberapa warga ada yang membawa seekor monyet untuk memancing kawanan monyet liar.
Informasi yang didapat BangsaOnline.com di lapangan, menyebutkan jika kera yang menyerang warga ukurannya diluar ukuran kera pada umumnya.
Baca Juga: Gercep! Damkar Pamekasan Tangkap Kera Liar yang Resahkan Warga
“Ukuran keranya tidak umum mas, besarnya sama dengan anak usia 7-8 tahun, jadi sangat besar,” jelas Bu Badiah warga Dusun Rowotengu Desa Sidomulyo yang pernah melihat langsung monyet tersebut.
Sementara itu, sehari sebelumnya, anggota DPRD Jember dari Komisi D Indriyani mengunjungi beberapa korban gigitan kera, Bahkan, Indriyati berjanji akan melakukan pengobatan terhadap para korban. Indriyati, mengatakan korban gigitan kera itu disarankan segera ditangani dan membawa korban ke Puskesmas terdekat. Karena jika dibiarkan akan semakin kronis.
“Kalau dibiarkan tanpa penanganan medis bisa tambah berbahaya. Jadi kami sarankan untuk berobat ke Puskesmas dulu,” ujarnya.
Kondisi korban gigitan kera mayoritas keluarga miskin. Sehingga untuk berobat saja sangat sulit akibat keterbatasan biaya. Padahal, keluarga miskin tersebut juga berhak menerima fasilitas medis dengan menggunakan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun pengakuan korban, mereka tidak tahu mekanisme penggunaan Jamkesmas tersebut.
“Kami yang akan langsung mendampingi korban untuk mendapatkan penanganan medis, seandainya akan dirujuk ke rumah sakit dr Soebandi Patrang,” papar Indriyati – Bendahara PDIP ini.
Baca Juga: Kera Ekor Panjang Resahkan Warga Bojonegoro, Damkar Lakukan Perburuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News