Dicek Tim BKSDA Jatim, Ternyata Karang Taruna yang Tebang 10 Pohon Besar di Sumber Mbah Jenggot

Dicek Tim BKSDA Jatim, Ternyata Karang Taruna yang Tebang 10 Pohon Besar di Sumber Mbah Jenggot Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 Kediri BKSDA Jawa Timur, Nur Muhammad Ndaru Sudiro (kiri) saat mengecek sisa pohon miri yang sengaja ditebang, didampingi tim dari ARPL Kediri. foto: Muji Harjita/ BANGSAONLINE.com

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kasus penebangan pohon di area Sumber Air Mbah Jenggot, Desa Bedali Kecamatan Ngancar, Kabupaten , mendapatkan perhatian dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Timur.

Kasus tersebut bermula ketika ada warga Bedali yang menginformasikan kepada ARPL (Aliansi Relawan Peduli Lingkungan) , bahwa telah terjadi penebangan pohon di area Sumber Air Mbah Jenggot di mana area tersebut diyakini adalah milik Pengairan.

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

"Saat kami melakukan identifikasi di Sumber Mbah Jenggot, kami menemukan sekitar 10 pokok batang yang tersisa. Pada pokok batang tersebut tampak jelas bekas digergaji. Jadi, pohon pohon tersebut tidak tumbang karena alam. Tapi benar-benar karena disengaja," kata Koordinator ARPL , dr. Ari Purnomo Adi, Selasa (8/6).

Menurut dr. Ari, Tim ARPL tidak menemukan batang pohon yang ditebang tersebut saat mengeksplorasi lokasi sekitar sumber. "Jadi, batang-batang pohon tersebut pasti sudah dipindahkan ke tempat lain secara sengaja," ujar aktivis lingkungan nyentrik ini.

Toefur, warga RW 10 Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, membenarkan telah terjadi penebangan pohon di Area Sumber Air Mbah Jenggot. Menurutnya, jenis pohon yang ditebang adalah pohon miri.

Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional

"Kami yang menebang pohon itu, karena pohon itu membahayakan warga. Sewaktu-waktu bisa tumbang, lebih-lebih bila ada angin kencang atau sedang hujan lebat disertai angin," kata Toefur.

Saat mau menebang pohon itu, Toefur mengaku dirinya dan kawan-kawan mengaku sudah meminta izin Kepala Desa dan BPD. Menurutnya, pihak desa mengizinkan, asal pohon yang ditebang diganti pohon baru.

"Ada 10 pohon trembesi yang sudah ditanam sebagai pengganti pohon yang sudah ditebang sebelumnya," imbuh Toefur.

Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska  Adakan Ujian Profesi Advokat

Sebelumnya diberitakan BANGSAONLINE.com, Tim dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Timur telah turun langsung untuk mengecek keberadaan Kawasan Lindung Sumber Pawon di Kecamatan Wates Kabupaten dan Sumber Mbah Jenggot di Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten . Di dua lokasi yang merupakan area sumber air tersebut diduga telah terjadi penebangan pohon.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sendiri adalah unit pelaksana teknis setingkat eselon III (atau eselon II untuk balai besar) di bawah Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Nur Muhammad Ndaru Sudiro, Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Jawa Timur, menjelaskan bahwa pihaknya ingin mengetahui keadaan sebenarnya di lapangan terkait laporan dugaan penebangan pohon di Alaska (Sumber Pawon) dan Sumber Mbah Jenggot.

Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja

"Kami ingin mengetahui sejauh mana kebenaran terkait informasi adanya dugaan penebangan pohon di Alaska (, Kecamatan Wates) dan Sumber Mbah Jenggot (Desa Bedali, Kecamatan Ngancar). Kami ingin mengetahui kronologisnya seperti apa. Hasil pengecekan ini, akan kami laporkan kepada pimpinan," kata Nur Muhammad Ndaru Sudiro, Senin (7/6) sore. (uji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO