TUBAN, BANGSAONLINE.com - Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Tuban berupaya maksimal mencegah agar varian baru Covid-19 dari India atau Delta (B.1.617.2) tidak masuk di wilayah Kabupaten Tuban.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Tuban, Bambang Priyo Utomo saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga: R-APBD 2025 Disepakati, Infrastruktur hingga Kesehatan Jadi Fokus Utama DPRD dan Pemkab Tuban
Dirinya mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan satgas dalan mencegah Covid-19 varian Delta tidak masuk di Tuban adalah dengan tracing secara optimal dan maksimal.
"Supaya varian baru tidak masuk Tuban, kita lakukan tracing semaksimal mungkin terhadap warga yang dicurigai terinveksi Delta B16172 sampai pihak keluarga," ujarnya.
Diketahui, saat ini Covid-19 varian Delta B16172 telah masuk ke Jatim dan ditemukan di Bangkalan dan Bojonegoro. Mutasi jenis Delta merupakan strain asal India yang lebih menular dan telah mengalami transmisi lokal.
Baca Juga: Pemkab Tuban Apresiasi Program CSR Inovatif Si Pandu dan Desi yang Diusung PLN Nusantara Power
Jika ditemukan kecurigaan penularan, maka pihaknya akan langsung melakukan pencarian dan tracing kontak hingga di lingkup keluarga yang dicurigai. Tracing akan dilakukan lebih maksimal dibandingkan sebelumnya.
"Kemarin ada laporan pembantu warga Bojonegoro positif Covid-19 varian baru pulang ke Kecamatan Singgahan. Sudah kita lacak, nanti kalau ketemu langsung diisolasi RS Ali Manshur Jatirogo," imbuhnya.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, Covid-19 varian Delta ini lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 Delta di Bangkalan dan Demak yang meningkat.
Baca Juga: Bawaslu Tuban Hentikan Perkara Penyaluran BPNTD Bertuliskan "Mbangun Deso Noto Kuto"
"Penularan Covid-19 varian baru ini penularannya bisa lebih cepat dan lebih mematikan," tutupnya. (gun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News