Kemenag dan Dinkes Tuban Matangkan Konsep Cek Kesehatan untuk Calon Jemaah Haji 2026

Kemenag dan Dinkes Tuban Matangkan Konsep Cek Kesehatan untuk Calon Jemaah Haji 2026 Kemenag dan Dinkes Tuban saat rakor terkait pematangan kegiatan pemberangkatan jemaah haji 2026.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Meskipun pelaksanaan ibadah haji 2026 masih cukup lama, namun Kementerian Agama (Kemenag) Tuban terus melakukan berbagai persiapan. Salah satu agenda yang sudah dilaksanakan yaitu melaksanakan rapat pematangan konsep cek kesehatan untuk calon jemaah haji (CJH) 2026.

"Hari ini kami rakor dengan Dinkes Tuban, terkait pengecekan kesehatan terhadap calon jemaah haji. Termasuk mengundang para Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) se-Kabupaten Tuban," kata Kepala Kemenag Tuban, Hj. Umi Kulsum, setelah menggelar rapat koordinasi di Aula PLHUT, Senin (17/11/2025).

Umi menekankan pentingnya persiapan lebih awal, meskipun surat resmi dari pusat terkait keberangkatan haji 2026 belum diterbitkan. Adapun informasi sementara mengenai jadwal pelunasan biaya haji diperkirakan jatuh pada tanggal 18 atau 19 November 2025.

"Rapat koordinasi ini kami lakukan untuk memastikan seluruh pihak terkait siap sejak awal, mulai dari proses administrasi, pembinaan, hingga kesiapan kesehatan jemaah," ungkap mantan Ketua Fatayat NU Tuban dua periode itu.

Umi berharap dengan adanya koordinasi lintas sektoral ini, proses pemberangkatan jemaah haji 2026 dapat berjalan lebih tertib, aman, dan sesuai pedoman yang ditetapkan. Apalagi sesuai informasi, data porsi pendaftaran jemaah haji yang akan berangkat tahun 2026 adalah para pendaftar sejak 9 November 2012, dengan nomor porsi terakhir 1300689419.

"Dengan rapat ini semoga selama pelaksanaan ibadah haji di Kabupaten Tuban nantinya berjalan dengan lancar," ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban menyoroti pentingnya istithaah kesehatan bagi seluruh calon jemaah haji. Pemeriksaan kesehatan, baik fisik maupun mental, menjadi kunci agar jemaah dapat menjalankan ibadah haji secara aman, lancar dan optimal.

"Istithaah kesehatan diperlukan untuk mencegah risiko penyakit kronis serta potensi komplikasi selama berada di Arab Saudi, mengingat ibadah haji menuntut kondisi tubuh yang prima," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Tuban, drg Roikhan.

Ia juga mengingatkan cuaca ekstrem di tanah suci dan rangkaian ibadah yang cukup berat. Oleh karena itu, kesiapan kesehatan jemaah menjadi aspek utama. Bahkan, harus dipastikan jauh hari sebelum keberangkatan.

"Ibadah haji adalah ibadah fisik. Karena itu, jemaah wajib mempersiapkan diri secara optimal agar bisa melaksanakan seluruh rangkaian ibadah tanpa membahayakan diri sendiri maupun orang lain," pungkasnya. (coi/rev)