NGAWI, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Ngawi kembali masuk sebagai zona merah penyebaran Covid-19. Ini setelah terjadinya lonjakan pasien positif Covid-19. Bahkan, ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 sampai over kapasitas.
Misalnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeroto Ngawi yang sebelumnya hanya mampu menampung 60 pasien untuk isolasi, kini ditingkatkan menjadi 80 pasien. Itu pun saat ini kondisinya juga hampir penuh.
Baca Juga: Tampung Masukan Masyarakat, Pemkab Ngawi Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan SPP
Menyikapi kondisi tersebut, Pemkab Ngawi berencana menjadikan Gedung Agro Techno Park (ATP) yang berlokasi di Kecamatan Ngrambe sebagai rumah sakit lapangan.
"Beberapa hari yang lalu saya berkomunikasi dengan gubernur terkait izin visitasi rumah sakit lapangan yang kita siapkan di ATP Ngrambe," jelas Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.
Rumah Sakit Lapangan di ATP sendiri, menurut Bupati Ony, rencananya dapat menampung sekitar 60 pasien (bed). Sebelumnya, ATP sempat dijadikan tempat isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19.
Baca Juga: Sampah di TPS Desa Dadapan Numpuk, ini Kata DPPTK Ngawi
"Gubernur sudah menugaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk segera melakukan visitasi rumah sakit lapangan," ungkapnya.
Di sisi lain, Pemkab Ngawi belum menyiapkan anggaran khusus untuk pendirian rumah sakit lapangan.
"Untuk pembiayaan kita belum ada yang signifikan di ATP. Untuk bed hasil ngumpulkan dari beberapa puskesmas. Kemudian fasilitas emergency-nya juga ngumpulkan dari beberapa puskesmas dan rumah sakit. Yang pasti nakes sudah siap," kata Ony.
Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran, DPPTK Gelar ‘Ngawi Job Fair 2024’
Ia berharap dengan disiapkannya ATP sebagai rumah sakit lapangan, dapat memenuhi Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat ketersediaan tempat tidur perawatan pasien Covid-19. "Untuk Ngawi, BOR-nya belum sampai seratus persen mengingat jumlah penduduknya yang sekian ini," pungkasnya. (nal/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News