NGAWI, BANGSAONLINE.com - Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) Ngawi menggelar Takbir Budaya dan Wayang Kulit di Pondok Pesantren Al-Quran Sunan Kalijogo, Desa Beran, Rabu (19/6/2026) malam. Agenda tersebut digelar sebagai upaya napak tilas perjuangan para Wali yang menjadikan budaya sebagai sarana dakwah.
Kegiatan ini dibuka dengan gema takbir yang dipadukan gending jawa beserta geguritan yang dibawakan oleh seniman asli Ngawi. Hal itu sebagai wujud penggambaran awal mula islam masuk ke Nusantara yang dibawa oleh para Wali.
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
Tak hanya menyasar orang dewasa, syiar ini juga diperuntukkan untuk anak-anak. Hal itu ditunjukkan dengan memperkenalkan tokoh Punakawan kepada anak-anak yang hadir. Hal itu bertujuan agar anak-anak dapat mengetahui filosofi dasar yang tergambar pasa tokoh-tokoh pewayangan Jawa itu.
Ketua Lesbumi Ngawi, Dhalang Poer, mengatakan bahwa kegiatan ini digelar sebagai pengingat kepada para umat islam tentang perjuangan para wali dalam mensyiarkan agama melalu pendekatan tradisi seni dan budaya.
"Acara ini sebagai sarana napak tilas perjuangan para wali panutan Nahdlatul Ulama yang menggunakan seni dan budaya sebagai sarana dakwah. Terutama melalui wayang kulit. Salah satu bentuk seni pertunjukan yang tak terpisahkan dari sejarah berdirinya Masjid Agung Demak sebagai tonggak awal tersebarnya ajaran Islam di Tanah Jawa," katanya
Baca Juga: Forkopimda Ngawi Peringati Hari Kartini ke-145
Pelantun lagu Langit Mendhung Kutho Ngawi itu menambahkan, pihaknya merasa miris lantaran budaya wayang kulit mulai tergerus dengan budaya-budaya luar. Untuk itu, pihaknya ingin menghidupkan kembali dengan menggelar di pelataran masjid di Kabupaten Ngawi.
"Menghidupkan wayang di pelataran masjid ini merupakan program dari Lesbumi PCNU Ngawi sebagai salah satu usaha mengembalikan ciri khas latar masjid Islam di Nusantara," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengapresiasi penuh dengan digelarnya pentas seni budaya di pelataran masjid ini. Bupati menilai dengan melalui budaya, akan lebih efisien dalam menularkan tradisi Nusantara kepada generasi penerus.
Baca Juga: Pastikan Integrasi Aplikasi Berjalan Baik, Direktur TI BPJS Kesehatan Kunjungi RS Widodo Ngawi
"Malam hari ini istimewa bagi saya, rasanya saya tidak berjuang sendiri dalam mencerdaskan generasi penerus. Utamanya melalui pentas seni dan budaya seperti ini,"katanya.
Bupati Ony mendukung penuh agar kegiatan ini dijadikan agenda rutin setiap bulannya. Pihaknya juga berharap nantinya acara ini dapat terselenggara di masjid-masjid di Kabupaten Ngawi.
"Acara seperti ini seyogyanya terus digaungkan untuk mengingat leluhur kita dalam menyampaikan nasihat-nasihatnya. Tradisi yang baik seperti ini sepatutnya untuk diuri-uri," tandasnya.(nal/mar)
Baca Juga: Bupati Apresiasi Kapolres Ngawi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News