JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jember melalui program "Sikomandan" menargetkan pelaksanaan kawin suntik atau dikenal dengan istilah Inseminasi Buatan (IB) tahun 2021 sebanyak 110.100 akseptor. Sedangkan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) hewan ternak sapi di Jember ditargetkan sebanyak 77.070 akseptor.
Hal itu dalam rangka mempercepat pencapaian peningkatan produksi daging sapi di Jember guna memenuhi permintaan konsumsi masyarakat, serta mengurangi ketergantungan impor terhadap daging dan ternak.
Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan
Untuk mencapai itu, Dinas Ketahanan dan Peternakan Kabupaten Jember melakukan upaya pengecekan secara periodik terhadap hewan ternak milik warga.
Menurut drh Elok Kristanti, Plt Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, langkah yang dilakukan DKPP ini untuk menjaga kualitas hasil produksi ternak sapi, serta menjaga agar kebutuhan pangan berupa daging tetap terpenuhi.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember
"Program itu untuk percepatan produksi sapi, baik itu inseminasi atau pemeriksaan kebuntingan dan pelaporan kelahiran," terang Elok.
"Seperti kemarin yang kita lakukan adalah kegiatan PKB tim kotatif di Desa Karang Kedawung, Kecamatan Mumbulsari dilakukan pemeriksaan kebuntingan, pembagian premiks untuk ternak yang bunting. Untuk pelaporan kelahiran saat ini mencapai 70.250 akseptor," beber Elok saat melaksanakan kegiatan kegiatan PKB di desa tersebut, Kamis (24/6/2021) lalu.
Ia menjelaskan, inseminasi adalah proses memasukkan spermatozoa ke dalam saluran reproduksi sapi betina dengan tujuan agar menjadi bunting tanpa adanya proses perkawinan alami.
Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember
"Baik yang insem maupun yang alam kita periksa semua dan pelaksanaanya gratis. Kita juga kasih vitamin untuk menjaga kesehatanya," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember drh. Andi Prastowo menjelaskan, pelaksanaan kegiatan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) terhadap sapi betina produktif akseptor IB dilaksanakan secara rutin pasca dilakukan Inseminasi Buatan (IB).
Baca Juga: Factory Tour Bupati Jember ke PT Intidaya Dinamika Sejati
"Agar kualitas hasil dari Inseminasi Buatan terhadap sapi betina yang ada di Kabupaten Jember benar-benar memiliki kualitas yang baik, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin," ujarnya saat dikonfirmasi di kantornya, Jumat (25/6).
Pada pelaksanaannya, kata Andi, pengecekan tidak hanya dilakukan pada sapi yang melalui proses inseminasi saja, namun juga pada sapi milik warga yang kawin secara alami.
"Di mana selain memeriksa kebuntingan sapi ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan, serta pengobatan dan pemberian vitamin kepada hewan ternak sapi di Jember," katanya.
Baca Juga: Bupati Jember Hadiri HUT ke-12 PT Rolas Nusantara Medika
"Kegiatan itu bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit reproduksi ternak pada sapi betina produktif, sehingga bisa dilakukan antisipasi kelainan ternak sapi yang sedang bunting agar bisa lahir dengan baik dan normal," jelasnya. (adv/yud/eko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News