SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kondisi rumah sakit rujukan di Sidoarjo semuanya penuh pasien COVID-19. Dengan kondisi sedang hingga berat. Akibatnya, RSI Siti Hajar memanfaatkan hall parkir sebagai ruang IGD pasien COVID-19.
Menurut data medis RSI Siti Hajar, pada bulan Juni 2021 lalu, terdapat 338 pasien COVID-19, sebanyak 51 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan di bulan Juli 2021, dalam dua hari saja telah ada 21 pasien meninggal dunia.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
"Dalam dua minggu terakhir ini, pasien COVID-19 memang banyak sekali yang datang. Kita sebenarnya terus menambah tempat tidur untuk ruang isolasi khusus covid. Saat ini total ada 154 bed untuk rawat inap pasien COVID-19,” cetus dr. H. Hidayatullah, Direktur RSI Siti Hajar, Jumat (2/7/2021) pagi.
Dokter Dayat, sapaan Hidayatullah menjelaskan, pada awal pandemi di tahun 2020, RSI Siti Hajar telah memisahkan IGD COVID-19 dan non COVID-19. Namun ternyata IGD khusus COVID yang disebut IGD Infeksi Khusus (IIK) COVID masih belum mencukupi.
“Saat ini hall parkir dijadikan IGD pasien COVID. Hari ini ada 49 pasien COVID yang tertahan di sana. Sehingga saat ini pasien COVID-19 yang dirawat lebih dari 200 orang,” ungkap Dokter Dayat.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
Kondisi tersebut membuat RSI Siti Hajar membuka tutup IGD sambil menunggu pasien di IGD tersebut mendapatkan kamar isolasi. Sebenarnya, manajemen RSI Siti Hajar berencana menambah lagi jumlah bed untuk merawat pasien COVID-19, namun terbentur ketersediaan tenaga medis.
“Kami sudah berusaha keras untuk mendapatkan tambahan tenaga medis seperti membuka lowongan kerja. Namun hingga saat ini kami belum memperolehnya,” terangnya.
Ia menambahkan, dalam dua minggu terakhir, pasien COVID-19 yang datang tidak hanya mereka yang telah dewasa maupun lanjut usia. Namun juga remaja bahkan anak-anak.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
“Kami tidak mungkin menolak untuk pasien dengan gejala berat seperti sesak nafas. Namun bagi warga yang bergejala ringan kami harap periksa ke puskesmas terlebih dahulu. Kami juga berpesan kepada masyarakat agar tetap patuh menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (cat/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News