KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 yang belum jelas akan berakhir ini ternyata tidak berpengaruh terhadap permintaan madu. Justru di tengah pandemi ini, permintaan madu semakin meningkat. Seperti yang terjadi di Kampung Madu Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Desa Joho, sejak lama menjadi sentra madu di Kabupaten Kediri. Banyak warganya yang berada di sekitar Wisata Sumberpodang berprofesi sebagai pembudi daya lebah madu yang sekaligus memproduksi madu. Ada sekitar 21 orang pembudi daya lebah madu yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Joho Lestari.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Sumadi (50), Pemilik Ternak Madu Lebah Alam yang juga Pengurus Kelompok Tani Hutan Joho Lestari saat ditemui di rumahnya yang sekaligus toko madu menceritakan bahwa selama masa pendemi ini, permintaan madu masih tetap stabil. Bahkan, ada peningkatan permintaan jika dibanding sebelum pandemi.
"Setiap hari, kami bisa menjual rata-rata antara 5 sampai 10 botol. Setiap botol dijual dengan harga Rp 90-100 ribu. Dan selama pandemi ini, justru ada peningkatan permintaan madu," kata Sumadi didampingi istrinya, Rabu (14/7/2021).
Menurut Sumadi, madu ada beberapa macam jenis. Tergantung nektar bunga apa yang diisap lebahnya. "Ada jenis madu kaliandra yang asli Joho, karena lebahnya digembala di hutan yang banyak tanaman kaliandra di sekitar Desa Joho sendiri," terang pria yang sudah membudidayakan lebah madu sejak tahun 2001 silam ini.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Selain madu kaliandra, lanjut Sumadi, ada madu randu, kangkung, rambutan, dan wadang. Untuk mendapatkan madu randu, maka lebahnya harus digembalakan di kebun pohon randu di daerah Pati dan Jepara, Jawa Tengah serta di daerah Pasuruan, Jawa Timur.
"Kalau ingin madu jenis rambutan dan wadang, maka lebah harus digembala di kebun rambutan dan wadang di daerah Tulungagung," imbuh Sumadi yang sebelumnya berprofesi sebagai petani.
Sumadi sendiri saat ini sudah punya 260 kotak rumah lebah yang rata-rata per kotak berisi delapan sisir tempat koloni lebah. Terkait penjualan, selama ini orang yang membeli madunya mengetahui dari mulut ke mulut. (uji/zar)
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News