LUMAJANG, BANGSAONLINE.com – Dusun Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono Lumajang Jawa Timur kini mencekam. Warga resah karena banyak kejadian aneh pada malam hari.
“Kalau malam tiba-tiba pintu rumah warga diketuk-ketuk, tapi ketika orang yang punya rumah keluar ternyata tak ada orang. Situasinya mencekam kalau malam. Banyak kejadian aneh,” kata Muhamad Syukrillah, tokoh Desan Kutorenon Lumajang kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (15/7/2021) sore.
Baca Juga: Targetkan Suara 72 Persen, JKSN Lumajang Deklarasi Siap Menangkan Khofifah-Emil
Bukan hanya itu. Menurut Syukrillah, saat warga kampung berada di halaman rumahnya atau sedang berkumpul tiba-tiba ada yang menggelitik tubuhnya sehingga geli. “Onok seng ngitik-ngitik. Yo kerri (Ada yang menggelitik ya geli),” kata Syukrillah.
Sykurillah menegaskan bahwa berbagai peristiwa aneh itu membuat warga resah, takut, dan mencekam. Apalagi, tambah Syukrilah, banyak warga meninggal. “Dalam sepuluh hari ini aja ada 6 orang meninggal,” kta Syukrillah. “Itu berarti dalam dua hari ada satu orang meninggal. Ini kan tergolong banyak,” katanya.
Meninggal karena apa? “Ya karena Covid,” jelasnya.
Baca Juga: Di Lumajang, 2.500 Emak-Emak PKS Siap Menangkan Khofifah-Emil
Menurut Syukrillah, warga meyakini bahwa ini adalah pageblug, wabah atau pandemi. Karena itu sekarang warga Kutorenon, terutama Dusun Krajan, Lumajang, melakukan berbagai upaya untuk menangkal dan mengusir pagebluk, wabah atau pandemi itu.
“Kalau habis maghrib mereka baca burdah,” katanya.
Namun di samping upaya spiritual warga juga melakukan upaya mistis. Mereka memasang semacam patung atau orang-orangan di depan rumahnya masing-masing. Patung itu pakai baju seperti orang beneran lalu ditancapkan dekat pintu depan rumahnya masing-masing.
Baca Juga: Apel Latansa di Lumajang, 2.500 Emak-Emak PKS Siap Jadi Jurkam Menangkan Khofifah-Emil
“Tujuannya ya pagebluk, covid atau apalah segera berlalu,” kata Syukrillah.
Dari mana kepercayaan itu diperoleh? “Katanya ada yang mendapat petunjuk agar memasang patung itu untuk mengusir pagebluk,” kata Syukrillah.
Kini warga yang memasang patung itu kian meluas. “Kalau kemarin di Krajan 1 sekarang di Krajan 2 orang-orang juga memasang patung,” katanya. (tim)
Baca Juga: Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News