Bupati Gus Yani Respons Positif Wartawan dan Keluarga Terpapar Covid Dapat Akses Kesehatan

Bupati Gus Yani Respons Positif Wartawan dan Keluarga Terpapar Covid Dapat Akses Kesehatan

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Gagasan Asosiasi Media Siber Indonesia () yang membentuk Crisis Center Covid-19, direspons positif oleh Fandi Akhmad Yani.

Orang nomor satu di Pemkab Gresik ini menyatakan, perkumpulan media di Gresik bisa bersinergi dengan fasilitas kesehatan (faskes) seperti puskesmas maupun posko darurat jika ada insan pers (wartawan) di Gresik maupun keluarganya terpapar Covid-19.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

"Boleh. Bisa bersinegri dengan posko darurat dan puskesmas," ucap Bupati Gus Yani kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (24/7/2021).

Diketahui, Crisis Center Covid-19 bertujuan membantu pekerja media yang terpapar Covid-19, termasuk keluarganya, agar dapat bantuan akses layanan kesehatan dengan baik hingga pemulihan.

Menurut Bupati, media maupun insan pers merupakan salah satu pilar demokrasi yang banyak berperan dalam pembangunan dengan menyampaikan informasi kepada publik. Termasuk informasi program-program pemerintah yang harus diketahui publik.

Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Karenanya, di masa pandemi Covid-19, banyak insan pers yang terpapar Covid saat menjalankan tugas jurnalistik. Pemkab Gresik siap memberikan akses kesehatan bagi teman-teman wartawan yang terpapar Covid-19, termasuk untuk mendapatkan akses layanan kesehatan maupun bantuan melalui posko darurat.

Ketua Umum Wenseslaus Manggut dalam pres rilisnya menyatakan, bahwa media merupakan salah satu sektor esensial yang tidak berhenti saat bencana, termasuk saat pandemi Covid-19. Meskipun banyak media telah menerapkan ketentuan bekerja dari rumah (WFH/work from home) sesuai ketentuan pemerintah, sebagian kecil tim masih diperlukan melakukan peliputan untuk memotret dan melaporkan langsung kondisi penanganan pandemi di lapangan.

"Untuk memberikan informasi yang utuh bagi publik, pekerja media tetap perlu melakukan observasi dan konfirmasi realitas di lapangan, tidak cukup hanya melalui ruang zoom atau telepon," ucap Wenseslaus Manggut di Jakarta, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Tak pelak, saat gelombang ketiga pandemi melanda Indonesia, yang saat ini jumlahnya mencapai 3 juta jiwa, dan jumlahnya bertambah cukup signifikan dalam satu bulan terakhir, di antara pasien terpapar itu adalah pekerja media dan keluarganya. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO