Wali Kota Eri Berikan Kaki Palsu untuk Dua Warga Difabel

Wali Kota Eri Berikan Kaki Palsu untuk Dua Warga Difabel Wali Kota Eri mendatangi rumah Mahrus untuk memberikan prosthetic leg (kaki palsu).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ternyata di Surabaya masih ada kaum yang hidup berdampingan dengan warga umum. Namun, selayaknya mereka mendapat perhatian lebih. Kepedulian warga sekitar maupun keluarga secara tak langsung bisa menjadi penyemangat bagi mereka.

Kepedulian terhadap kaum itu juga datang dari Eri Cahyadi. Ia bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita mendatangi dua rumah warga untuk memberikan prosthetic leg (kaki palsu), Senin (2/8/21).

Baca Juga: Disabilitas Berkarya Gelar 2 Workshop Gratis saat Peringati Hari Disabilitas Internasional

Mereka adalah Mahrus asal Karang Tembok 2/7, RT 8 RW 3 Kelurahan Pegirian. Mahrus adalah anggota karang taruna yang mengalami kecelakaan sejak Sekolah Dasar (SD). Sedangkan yang kedua bernama Abdul Mannan warga asal Wonokusumo Jaya Gang 5 yang juga mengalami kecelakaan.

Eri langsung menyerahkan kaki palsu itu untuk Mahrus agar segera dipakai dan bisa beraktivitas seperti biasanya. "Ini ada tim dari dinkes yang membantu memasang kaki palsunya untuk Mahrus. Dijaga baik-baik dan semoga bermanfaat," tutur Eri di kediaman Mahrus.

Baca Juga: Cabup Dhito Komitmen Wujudkan Kemandirian Usaha dan Cegah Aksi Bullying Bagi Anak Difabel

(Petugas Dinkes Surabaya memasangkan kaki palsu ke Abdul Mannan)

Setelah sekitar 20 menit berada di rumah Mahrus, ia dan jajarannya langsung menuju lokasi kedua, yakni rumah Abdul Mannan. Di sana Eri dan Tim Dinkes Surabaya juga melakukan hal serupa seperti yang diberikan pada Mahrus sebelumnya.

"Terima kasih Pak Wali Kota, alat ini akan sangat membantu saya dalam beraktivitas untuk hari-hari ke depan," ucap Mannan.

Baca Juga: Khofifah dan Eri Cahyadi Kompak Hadiri Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW di GBT

Kepala Dinkes Surabaya, Febria menceritakan bahwa pemberian kaki palsu itu sudah melewati proses pemeriksaan dan percobaan pada pasien sehingga benar-benar sesuai ukuran dan nyaman digunakan,

"Setelah dipasang, nanti tiap dua minggu sekali petugas akan melakukan kontrol. Lalu untuk jadwal pemeriksaan dokter ortopedi akan dilakukan pada bulan pertama dan ketiga pemakaian," ujarnya.

Ia pun menjelaskan bahwa siapapun warga Surabaya yang mengalami keterbatasan tersebut, dapat langsung bersurat pada , Dinkes ataupun ditujukan kepada wali kota. Nanti akan diproses dan diberikan gratis tanpa dipungut biaya. (dra/ian)

Baca Juga: Mas Iin dan Eri Cahyadi Siap Sinergi Bangun Sidoarjo dan Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO