Meninggal di Dalam Mobil Karena Tak Dapat Rumah Sakit, Jenazah Pria Ini Juga Sempat Ditolak Warga

Meninggal di Dalam Mobil Karena Tak Dapat Rumah Sakit, Jenazah Pria Ini Juga Sempat Ditolak Warga Jenazah Wondo saat sampai di rumah duka usai dilakukan swab test antigen di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Wondo (38) warga Desa/Kecamatan Kesamben Kabupaten meninggal di dalam mobil. Ia terlambat mendapatkan pertolongan medis setelah mengeluhkan demam selama tiga hari.

Semua rumah sakit yang didatangi menolak dengan alasan penuh dan sudah tidak ada ruang untuk pasien. Hingga akhirnya Wondo meninggal dunia di dalam mobil pada Selasa (3/8/2021) pagi.

Pihak keluarga mengatakan, sejak Senin (2/8/2021) korban sudah dibawa ke sebuah rumah sakit di Kabupaten, namun kondisinya penuh. Lalu pihak keluarga memutuskan untuk membawa ke rumah sakit di Kota. Ternyata kondisinya sama saja, rumah sakit sudah penuh.

Tak putus asa, keluarga kemudian membawa korban ke rumah sakit di Kepanjen Malang, namun lagi-lagi Wondo harus menerima penolakan karena kondisi rumah sakit yang sudah penuh.

Mereka kemudian memutuskan untuk kembali ke. Dalam perjalanan kembali ke ini, Wondo menghembuskan napas terakhir di dalam mobil.

"Tiga rumah sakit menolak semua. Karena penuh," ujar Uut mertua Wondo, Rabu (4/8/2021).

Ironisnya, sesampainya di rumah duka, jenazah tak bisa langsung diturunkan dari dalam mobil. Jenazah harus dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk dilakukan swab tes antigen agar terbukti tak terpapar Covid-19, karena sebelumnya sempat ditolak oleh warga.

"Awalnya warga takut, karena korban sebelum meninggal sakit demam selama tiga hari. Kemudian dites di rumah sakit hasilnya negatif baru bisa kami makamkan," pungkasnya. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO