PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 membuat penjualan atribut agustusan di Kabupaten Pamekasan sepi pembeli. Bahkan, anjlok hampir 90 persen. Hal ini diungkapkan oleh Achmad, Pedagang Atribut Agustusan di Bumi Gerbang Salam.
"Saya datang ke Pamekasan sejak tanggal 22 Juli 2021, tapi saya mulai jualan pada tanggal 23 Juli 2021, kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sangat jauh," kata pria asal Garut itu, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga: Karnaval 4 Dusun di Desa Kandangan Gresik Geliatkan Ekonomi UMKM
Menurutnya, menurunnya penjualan atribut agustusan dampak adanya pandemi Covid-19. "Kemungkinan ada kaitannya dengan PPKM darurat, apalagi kalau malam lampu-lampu di pinggir jalan mati, jadi tidak bisa jualan kalau malam," ungkap Achmad yang mengaku hasil penjualannya hanya cukup buat makan.
Pria beranak dua ini menuturkan, atribut yang dipasarkan bervariasi dengan harga yang variatif. Mulai dari harga Rp 25 ribu dengan ukuran 90 cm hingga Rp 300 ribu dengan ukuran 10 meter.
"Tahun lalu jualan mulai pukul 07.00 WIB pagi sampai malam bisa laku 15 biji per harinya. Kalau sekarang sampai sore masih laku 3 atribut," tuturnya.
Baca Juga: HUT RI ke-79 dan Harganas, Wakil Wali Kota Pasuruan Jalan Santai Bareng Ratusan Warga
Ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, agar perekonomian semua masyarakat kembali normal. (pmk1/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News