GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia terus meningkatkan komitmennya dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG), Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan dengan optimal.
Ketiganya sejalan dengan tata nilai Akhlak untuk mendukung Petrokimia Gresik mewujudkan visi dan misi perusahaan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, Minggu (8/8/2021).
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024
Komitmen dan implementasi tersebut mendapat apresiasi dari stakeholder melalui penghargaan The Best GRC Overall for Corporate Governance & Performance 2021 kategori Manufacturing Industry dan The Best CEO untuk Dwi Satriyo Annurogo dalam ajang GRC & Performance Excellence Award 2021 yang diselenggarakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia dan penerimaannya diwakili oleh Direktur Keuangan & Umum Petrokimia Gresik, Budi Wahju Soesilo.
"Penerapan GCG, Manajemen Risiko dan Manajemen Kepatuhan tidak hanya sebagai upaya Petrokimia Gresik untuk menjadi perusahaan unggul, tapi juga sebagai langkah memberikan perlindungan bagi konsumen," papar Dwi Satriyo.
Tahun 2021, Petrokimia Gresik telah melaksanakan penilaian atas implementasi GCG yang berbasis pada Keputusan Menteri BUMN SK-16/S.MBU Tahun 2012 tentang Indikator Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG dan mendapat skor 93,54 atau meningkat dibandingkan tahun 2020 dengan skor 91,86.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Di bidang Manajemen Risiko, Petrokimia Gresik rutin melakukan audit sebagai bagian dari pengelolaan risiko bisnis maupun risiko operasional. Terbaru, Petrokimia Gresik melakukan Surveillance Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Audit itu sangat penting untuk mengetahui peluang-peluang perbaikan pada potensi risiko K3 di perusahaan sedangkan untuk pengelolaan risiko bisnis, Petrokimia Gresik secara rutin melaksanakan penilaian Risk Maturity Level (RML) sesuai dengan SNI ISO 31000:2018.
Di bidang Kepatuhan, terbaru Petrokimia Gresik berhasil mengantongi perpanjangan Sertifikat Implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001. Petrokimia Gresik berkomitmen menjalankan operasional bisnis dengan bersih dari praktik penyuapan melalui disiplin penerapan SMAP.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Menurut Dwi Satriyo, SMAP ISO 37001 adalah wujud komitmen Petrokimia Gresik mengoptimalkan penerapan GCG dalam menjalankan operasional perusahaan dengan prinsip transparansi. Sebab, penerapan sertifikat ini dapat menumbuhkan budaya anti-penyuapan di perusahaan, sehingga menciptakan keunggulan dibandingkan dengan kompetitor.
"Dampak positifnya tidak hanya mengantarkan Petrokimia Gresik sebagai perusahaan yang unggul. Tapi, ini juga menjadi komitmen perusahaan dalam upaya melindungi petani," terangnya.
Sementara penghargaan GRC & Performance Excellence Award 2021 diberikan dengan tujuan untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi. Total terdapat 400 perusahaan yang mengikuti seleksi dalam ajang ini.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Integrasi penerapan Governance, Risk and Compliance (GRC) terbukti sangat membantu Petrokimia Gresik dalam memenuhi amanah yang diberikan pemerintah dalam menyalurkan pupuk bersubsidi yang jumlahnya lebih dari separuh total alokasi pupuk bersubsidi yang disiapkan pemerintah untuk petani di tanah air. "Selain menjadi tolok ukur kinerja baik bagi Petrokimia Gresik, penghargaan ini juga menjadi motivasi Petrokimia Gresik untuk memberikan yang lebih baik lagi bagi pertanian di Indonesia," tutup Dwi Satriyo. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News