MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pengasuh Pondok Pesantren Internasional Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Prof. Dr. KH. Asep Syaifuddin Chalim, M.A., sangat prihatin dengan dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan masyarakat.
Karena itu, Kiai Asep menyalurkan ribuan paket sembako yang dilakukan sejak PPKM darurat dimulai pada 3 Juli lalu, hingga kemudian berganti menjadi PPKM level 4. Sembako itu dibagikan masyarakat terdampak pandemi, seperti driver ojek online, pedagang, korban meninggal akibat Covid-19, tenaga kesehatan, serta warga lainnya.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Kiai Asep juga menggelar istiqhotsah dan zikir sebagai upaya batin, berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu, serta kehidupan kembali normal.
Dengan tetap menaati protokol kesehatan, istighotsah dan zikir itu diikuti oleh tokoh masyarakat dan anggota dewan bertempat di Masjid IKHAC, Pacet, Mojokerto, Jum'at (13/8/2021) malam.
Kiai Asep menyampaikan, istighotsah dan zikir dilakukan dengan menyebut nama Allah SWT, di antaranya membaca tasbih (subhanallah), tahlil (laa ilaaha ilallaah), tahmid (alhamdulillah), taqdis (qudduusun), dan takbir (allahu akbar).
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Menurutnya, zikir dapat menolak berbagai penyakit. Zikir juga sebagai sarana memohon kepada Allah untuk meningkatkan kualitas diri. "Dengan zikir dapat menolak bala dan dapat terpenuhinya hajat. Dengan zikir seorang hamba akan merasa dekat dengan Allah Swt," katanya.
"Zikir merupakan sunnah para nabi dan amalan utama para orang-orang saleh. Karena dengan berzikir kita dapat merasakan kehadiran Allah Swt. Zikir merupakan senjata ampuh meminta pertolongan kepada Allah Swt, dapat juga menjadi cahaya bagi orang-orang yang berzikir di dunia, dan cahaya baginya di kuburan kelak," ujar Kiai Asep. (ris/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News