SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendengarkan musik dari penyanyi idola. Terlebih sekarang ini teknologi sudah sangat berkembang.
Namun sedikit mundur ke beberapa dekade lalu, para penikmat musik diperkenalkan sebuah benda berupa piringan kecil yang dinamakan Compact Disc atau biasa disebut CD.
Baca Juga: Cangkrukan Bareng Budayawan, Ikfina Ajak Pegiat Seni Ikut Andil Lestarikan Budaya Mojokerto
Kala itu CD sempat mengalahkan popularitas kaset pita yang dianggap kurang praktis saat memainkannya karena harus membolak-baliknya ketika salah satu sisinya telah habis lagunya.
Sementara compact disc begitu ringkas, pun dari segi fisiknya jauh lebih ringan. Namun soal harga, keduanya memang memiliki perbedaan yang lumayan.
Hingga kini banyak orang yang masih menyimpan koleksi CD mereka atau bahkan masih sering memutar lagu-lagu di dalamnya untuk bernostalgia mengenang masa lampau.
Baca Juga: Pantatnya Diremas Penonton, Biduan di Sragen Lapor Polisi
Di Surabaya sendiri ada salah satu kolektor CD yang juga merupakan budayawan sekaligus pelukis, yakni Hamid Nabhan.
Kepada BANGSAONLINE.com, ia menceritakan pertama kali mulai membeli CD lalu mengumpulkannya adalah sejak dirinya masih kuliah.
"Ya, meski saat itu di pasaran juga ada kaset pita, tapi menurut saya compact disc jauh lebih praktis. Tinggal play saja tanpa harus membolak-balik seperti kaset pita yang biasanya saya putar melalui radio tape," ujar Hamid saat ditemui di kediamannya, Rabu (18/7/21).
Baca Juga: Luncurkan Lagu Jokowi-Mahfud, Bimbo Sebut UU Mandul, Mahfud MD Berani Perang Lawan Korupsi
Hamid memiliki sekitar 1.000-an keping CD di rumah, semuanya masih tersimpan rapi dan terawat karena sesekali ia masih memutar lagu-lagu tersebut untuk sekadar bernostalgia.
Namun, yang paling istimewa adalah sebagian koleksinya itu terdapat tanda tangan asli dari artisnya langsung seperti Iwan Fals, Ebiet G. Ade, Faris RM, Ahmad Dhani, Achmad Albar, Jockie Surya Prayogo, Piyu, Ari Lasso, Nicky Astria, Sudjiwo Tedjo, Dian Pramana Putra, Armand Maulana, dan masih banyak yang lainnya.
Saat ditanyai tentang asal muasalnya, Hamid mengatakan bahwa sebagian dari mereka (artis-artis) tersebut adalah sahabatnya. Dan saat mereka mengeluarkan album baru, Hamid diberi Compact Disc bertanda tangan asli mereka sebagai hadiah.
Baca Juga: Tiga Hari di Turki, Pelukis Sket Hamid Nabhan Jadikan Tempat Peninggalan Bersejarah sebagai Obyek
"Kadang saya tidak menggandrungi musiknya, tapi tetap saya simpan sebagai kenang-kenangan. Ada pula satu atau dua tanda tangan musisi luar negeri yang saya dapat seperti Sting, Michael Frank, dan lainnya. Itu saya dapat ketika mereka mengadakan konser di Indonesia," imbuh seniman asal Surabaya ini.
Ia mengaku punya koleksi CD hampir semua jenis genre musik, mulai dari pop, jazz, bluess sampai klasik. Namun justru koleksi musik barat dan klasik lebih banyak jumlahnya. Meski demikian, justru album Indonesia-lah paling favorit, sebut saja album Badai Pasti Berlalu.
"Pada album ini ada dua tanda tangan dari pencipta lagunya yaitu Bang Eros Djarot dan penyanyi Berlian Hutauruk. Juga album-album lain seperti album Swami yang ditandatangani Bang Iwan Fals dan Cak Naniel Yakin, pencipta lagu Bento," ungkapnya.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Optimis PSLI 2022 Jadi Resonansi Bangkitnya Ekonomi Kreatif dan Industri Seni
Memang barang-barang lawas dan termasuk koleksi perlu perawatan agar tetap fungsional. Tentu saja dalam hal ini Hamid punya cara tersendiri terhadap Compact Dics-nya itu. Ia menyimpannya di tempat yang tidak lembab dan kering.
"Ini menjaga agar tidak berjamur dan tetap bisa dipakai. Lha wong kadang-kadang saya masih suka puter lagu di CD ini kok," tutup Hamid. (dra/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News