KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sejak awal pandemi, telah banyak sinergi yang dilakukan Pemkot Kediri untuk mempercepat penanganan Covid-19. Seperti BPBD Kota Kediri yang bersinergi dengan Brigade Penolong yang tergabung dalam anggota Pramuka Kota Kediri.
Salah satunya adalah Rantao Sutani, yang tergabung dalam tim relawan di Ruang Isolasi Mandiri di BLK. Berawal dari penunjukan tugas di Kwartir Cabang Kota Kediri, ia dan kedua rekannya bersiaga dan mendapat tugas menjemput jenazah sejak bulan Juni.
Baca Juga: Jaga Stok dan Stabilitas Harga, Pemkot Kediri Rutin Monitoring Harga Pangan di Pasar
“Alasan mengajukan diri, karena pada saat itu atas dasar rasa kemanusiaan dan saya sudah selesai seminar proposal tesis. Sebelumnya selain kami, ada rekan-rekan yang sejak awal tergabung relawan. Kami di sini bersiaga dan memiliki tugas untuk membantu penjemputan jenazah,” ujar Rantao, yang tengah menyelesaikan studi S2 Hukum di UMM.
Mengendarai mobil ambulans bukan menjadi hal baru bagi Rantao. Namun menurutnya, menjadi berbeda karena kondisi pandemi.
“Rasa takut sempat ada, namun semuanya akan tertutup dengan rasa haru ketika sudah sampai rumah duka. Adanya tangis sedih keluarga mengiringi kepergian jenazah. Di situ rasa takut kami terkubur,” ujar Rantao.
Baca Juga: Pj Zanariah Beri Arahan ke Pejabat Struktural Pemerintah Kota Kediri
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kediri, Marsudi Nugroho menyampaikan bahwa Brigade Penolong sering dilibatkan dalam kondisi kegawatdaruratan.
“Brigade Penolong ini berangggotakan Pramuka Penegak dan Pandega yang dilatih khusus di bidang Search and Rescue (SAR). Selain sering dimintai tolong oleh BPBD untuk mengambil jenazah dari rumah warga yang isoman, Brigade Penolong ini juga dibantukan dalam pembagian bantuan Pendidikan Berbagi,” ujar Marsudi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Indun Munawaroh menyampaikan bahwa sebelum pandemi, sinergi tersebut memang sudah terjalin.
Baca Juga: Geger Anggur Shine Muscat, Pemkot Kediri Gerak Cepat, Keliling Lakukan Rapid Tes, Ini Hasilnya
“Dalam kondisi apapun, memang sudah ada keterlibatan dari para relawan terutama Brigade Penolong. Baik yang bersiaga di BLK dan penyemprotan disinfektan yang sampai saat ini masih kita lakukan,” ujar Indun.
Menurut Indun, selama 2 pekan terakhir, intensitas penjemputan jenazah menurun dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 7 kali penjemputan dalam sehari.
“Itu rekor tertinggi. Namun di hari lain tetap fluktuatif 1 atau 2 kali penjemputan. Kalau dalam 2 pekan terakhir sudah mulai menurun, hanya 3 kali penjemputan saja. Semoga semakin menurun bahkan sudah tidak ada lagi kasus positif dan meninggal,” harap Indun.
Baca Juga: Pemkot Kediri Lakukan Penataan PKL di Jalan Brawijaya, Ini Opsi yang Ditawarkan untuk Pedagang
Banyaknya relawan yang rela membantu Pemkot Kediri mendapat apresiasi dari Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri itu sangat berterima kasih dan bersyukur. Karena di kala kondisi tidak pasti, berjibaku dengan hal yang tidak bisa disangka, para relawan ini dengan sigap membantu.
"Semoga rasa kemanusiaan ini terus bertumbuh dan pandemi ini segera berakhir,” ujar Mas Abu, Senin (23/8).
Saat ini, sesuai data Dinas Kesehatan Kota Kediri, terdapat total akumulasi 3.746 kasus positif dengan penambahan 35 kasus per tanggal 22 Agustus 2021. Pasien sembuh ada 3.013 kasus, dan terdapat 388 orang yang saat ini dirawat, serta 345 orang lainnya telah meninggal dunia. (uji/ian)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Apresiasi dan Ikuti Upacara Penutupan TMMD ke-122
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News