BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) mengkritisi hasil pembahasan KUA-PPAS yang menyatakan peningkatan angka kemiskinan di Bangkalan. Diketahui, dalam pembahasan tersebut, dinsos menyampaikan data kemiskinan Bangkalan mencapai 522.714 jiwa. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) hanya sekitar 200 ribu jiwa.
Menanggapi perbedaan hasil tersebut, Ketua Fraksi PKB Bangkalan, Mohammad Hotib meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk memfokuskan RAPBD Bangkalan tahun 2022 pada kegiatan padat karya.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Komitmen Berantas Judol
"Seharusnya semakin tahun kemiskinan itu berkurang. Saya juga heran kenapa data antara dinsos dan BPS bisa berbeda. Atau mungkin karena pandemi, belanja masyarakat menurun," ujar M Hotib.
Hotib menyarankan RAPBD Tahun 2022 diarahkan pada kegiatan yang bisa melibatkan partisipasi masyarakat seperti padat karya tunai yang dilakukan secara swakelola. Melalui kegiatan swakelola, masyarakat lokal desa dapat melakukan segala kegiatan di desa, sehingga berdampak pada pemulihan ekonomi pada masyarakat setempat.
"Kami berharap dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, RAPBD Tahun 2022 bisa menjadi estimen kebijakan yang memberikan stimulus pada pemilihan ekonomi di masyarakat," pungkas dia. (ida/uzi/ns)
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News