Cegah Perundungan, 30 Siswa SMA Al Muslim Jadi Agen Perubahan di Program Roots Indonesia

Cegah Perundungan, 30 Siswa SMA Al Muslim Jadi Agen Perubahan di Program Roots Indonesia PAPARAN: Sosialisasi Program Roots Indonesia yang diikuti siswa SMA Al Muslim, Jumat (10/9/2021). (foto: ist)

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 30 siswa SMA Al Muslim Sidoarjo terpilih sebagai agen perubahan dalam Program Roots Indonesia. Program Roots Indonesia merupakan visi pendidikan mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

Yakni melalui terciptanya pelajar Pancasila bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebinekaan global.

Guna mewujudkan visi itu, Kemdikbudristek bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Karakter (Puspeka) dan UNICEF melaksanakan Program Roots Indonesia Tahun 2021. Program ini bertujuan mencegah perundungan di sekolah. Program ini memfokuskan peran pelajar sebagai agen perubahan menyebar pesan dan perilaku baik di antara teman sebaya.

SMA Al Muslim sebagai sekolah penggerak angkatan pertama tahun 2021, mendapat amanah besar dari Puspeka untuk melaksanakan program antiperundungan di sekolah itu. Yakni dengan melibatkan 30 siswa yang menjadi agen perubahan.

Kegiatan diawali bimtek fasilitator sekolah. Kemudian dilanjutkan pemilihan 30 agen perubahan melalui U-Report dan sekolah berkoordinasi untuk persiapan sosialisasi Program Roots. Pemilihan 30 siswa dilakukan melalui sistem U-Report Indonesia. Yakni wadah komunikasi anak muda dari UNICEF untuk menyuarakan pendapat. Jadi 30 agen perubahan ini perwakilan sekolah untuk melaksanakan program antiperundungan sehingga ke depan tidak ada lagi perundungan di sekolah.

"Terpilihnya agen perubahan dari siswa ini, harapannya program mudah diterima siswa lain karena yang menyampaikan teman mereka sendiri," cetus Kepala SMA Al Muslim Jawa Timur Mahmudah, Jumat (10/9/2021).

Kata Mahmudah, sebelum melakukan aksinya, 30 siswa ini mendapat pembinaan dan pelatihan selama 10 kali yang dilaksanakan selama satu jam per minggu oleh dua fasilitator sekolah. Setelah selesai pembinaan, agen perubahan melakukan kegiatan Roots Day.

"Kegiatan agen perubahan melakukan aksi kampanye antiperundungan kepada semua warga sekolah melalui informasi dan kreasi," tambah Mahmudah.

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO