TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Kondisi pertanian saat ini dihadapkan pada kendala tenaga kerja manusia yang semakin sulit didapatkan. Hal ini karena kecenderungannya para pemuda di daerah perdesaan lebih memilih bekerja di sektor industri sebagai tenaga buruh pabrik ketimbang bekerja di dunia pertanian.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu diupayakan mekanisme pertanian melalui penggunaan alsintan (alat dan mesin pertanian) sebagai pengganti tenaga kerja yang berkurang.
Baca Juga: Pascadebat Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Beberkan Fungsi Strong Collaboration
Karena itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur terus berupaya memberikan dukungan yang kuat bagi berkembangnya kegiatan usaha tani, peningkatan produksi, dan nilai tambah. Salah satunya melalui bengkel keliling alsintan (alat dan mesin pertanian).
Bengkel alsintan ini di-launching di Trenggalek dan Bojonegoro. Kepala DPKP Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan, bengkel ini penting karena alsintan merupakan salah satu potensi yang siap untuk dikembangkan dalam upaya mencapai pembangunan pertanian yang tangguh.
"Alsintan bisa memberikan nilai tambah yang signifikan apabila dikelola melalui kebijakan yang terarah dan berkelanjutan, serta didukung oleh kesadaran masyarakat pengguna. Untuk itu, ke depan alsintan harus dilaksanakan secara selektif dan progresif," kata Hadi, Senin (20/9).
Baca Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di 5 Tahun Terakhir
Pemprov Jatim sendiri sejak tahun 2009 hingga 2021 telah menyalurkan bantuan alsintan pra panen di antaranya Hand Tractor 1.297 unit, Pompa Air 884 unit, Cultivator 298 unit, Rice Transplanter 435 unit, Handsprayer 70 unit, dan Mist Blower 180 unit.
"Selain adanya alokasi alsintan dari APBD provinsi, dari pemerintah pusat telah menyalurkan bantuan alsintan, sehingga prakiraan jumlah alsintan pra panen yang layak pakai di Provinsi Jatim mulai tahun 2009 hingga 2021, untuk Hand Traktor sebanyak 28.323 unit, Pompa Air 13.613 unit, Cultivator 1.230 unit, Rice Transplanter 1.919 unit, Handsprayer 7.660 unit," jelasnya.
"Namun karena umur teknis serta kurangnya perawatan, kondisi alsintan dari tahun 2009 sampai dengan 2014 banyak yang sudah rusak. Sedangkan untuk produksi tahun 2015 sampai 2021 rata-rata semuanya masih layak pakai," tambahnya.
Baca Juga: Lepas Kafilah MTQ Korpri 2024, Pj. Gubernur Adhy Optimis Jatim Bawa Pulang Gelar Juara Umum
Untuk meningkatkan umur teknis alsintan, Pemprov Jatim menyiapkan bengkel keliling alsintan rintisan di Kabupaten Trenggalek dan Bojonegoro. Melalui bengkel keliling ini diharapkan alsintan selalu dalam kondisi siap kerja dalam upaya meningkatkan produksi pertanian serta kesejahteraan petani.
Mengingat bantuan alsintan akan terus berlanjut, maka diperlukan dukungan berbagai kegiatan seperti perbaikan manajemen pengelolaan alsintan melalui pembentukan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan atau disingkat UPJA.
Guna mendukung akses petani untuk mendapatkan fasilitas persewaan alsintan dari UPJA dan bengkel keliling, saat ini telah disiapkan aplikasi berbasis online. (man/ian)
Baca Juga: Pj Sekdaprov Jatim Optimistis Metode Gasing Tingkatkan Kemampuan Literasi Numerisasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News